Badan Pariwisata Nasional untuk pertama kalinya menyelenggarakan seminar khusus untuk industri perhotelan, Rabu, 27 November 2024. Acara yang dilaksanakan di Taipei Marriott Hotel dengan mengusung tema inti "Keberlanjutan," "Kemajuan," dan "Kolaborasi" ini menghadirkan kerja sama antara pelaku industri dan akademisi untuk membahas langkah-langkah praktis transformasi berkelanjutan di industri perhotelan.
Seminar ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta, termasuk pelaku industri, pemerintah daerah, dan instansi terkait. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong transformasi berkelanjutan dalam industri perhotelan serta memperkuat daya saing pariwisata Taiwan.
Kepala Badan Pariwisata Nasional, Chou Yung-hui, menyatakan bahwa industri perhotelan adalah pemimpin dalam rantai industri pariwisata. Selain menyediakan layanan penginapan, industri ini juga dapat mengintegrasikan berbagai layanan lainnya, seperti kuliner dan paket wisata. Oleh karena itu, diperlukan inovasi berkelanjutan untuk memimpin perubahan menuju akomodasi ramah lingkungan.
Seminar kali ini mengundang tujuh narasumber terkemuka dari kalangan industri dan akademisi untuk membahas tren keberlanjutan, peluang bisnis baru, dan tantangan yang dihadapi. Selain itu, seminar ini melanjutkan materi pelatihan sebelumnya dengan mendalami tujuan inti, mekanisme pengembangan, dan jalur untuk menuju standar keberlanjutan global. Diskusi interaktif dengan pelaku industri dilakukan untuk memberikan strategi transformasi yang dapat diterapkan.
Ketua Asosiasi Wisata Kreatif dan Desain Komunitas Taiwan, Tsai Wen-yi, menyampaikan bahwa Taiwan membutuhkan lebih banyak layanan akomodasi yang sesuai dengan standar internasional ESG (Lingkungan, Sosial, Tata Kelola) dan desain ekosirkuler untuk menjawab tren konsumsi wisata generasi Z di masa depan, sehingga menciptakan peluang bisnis yang tak terbatas.
Selain itu, transportasi juga menjadi bagian penting dari pengurangan karbon di industri pariwisata. Profesor Feng Cheng-min dari National Yang Ming Chiao Tung University memaparkan pentingnya transportasi rendah karbon dan netral karbon di mana pelaku industri perhotelan dapat memanfaatkan transportasi hijau dan energi alternatif untuk membangun strategi keberlanjutan yang mendukung pelestarian lingkungan dan penghematan energi.
Ketua Asosiasi Wisata Berkelanjutan Taiwan, Chen Ying-chieh, menjelaskan bahwa industri perhotelan dapat menggunakan Pedoman Pariwisata Berkelanjutan Global yang ditetapkan oleh Global Sustainable Tourism Council (GSTC) untuk menyelaraskan diri dengan standar hijau internasional. Pendekatan ini mencakup tiga aspek utama: pengelolaan, budaya, dan lingkungan. Chen Ying-chieh juga mendorong pelaku industri untuk mengintegrasikan keberlanjutan dalam manajemen internal perusahaan, menekankan nilai jangka panjang keberlanjutan, bukan hanya dari segi keuntungan ekonomi.
Sebagai penutup, Profesor Liu Hsi-lin dari National Kaohsiung University of Hospitality and Tourism menyampaikan bahwa model "Industri Perhotelan Berbasis Keberlanjutan" adalah tren masa depan. Dengan membangun citra merek pariwisata yang unik dan berbasis keberlanjutan, pelaku industri dapat menciptakan peluang bisnis sekaligus berkontribusi pada pengembangan sosial yang berkelanjutan dalam sektor pariwisata.