Kembali ke konten utama
Presiden Palau Tegaskan Pentingnya Kerja Sama dengan Taiwan di Tengah Ancaman Negara-Negara Tetangga
New Southbound Policy。Presiden Palau, Surangel Whipps Jr., dalam pidatonya mengungkapkan kegembiraan atas kunjungan Presiden Lai dalam waktu dua tahun terakhir, yang membuktikan eratnya hubungan kedua negara. Ia juga menegaskan pentingnya kerja sama antara Taiwan, Palau, Amerika Serikat, Jepang, dan Australia dalam menjaga kebebasan dan keterbukaan kawasan Indo-Pasifik, mengingat ancaman dari negara-negara tetangga.  
Presiden Palau, Surangel Whipps Jr., dalam pidatonya mengungkapkan kegembiraan atas kunjungan Presiden Lai dalam waktu dua tahun terakhir, yang membuktikan eratnya hubungan kedua negara. Ia juga menegaskan pentingnya kerja sama antara Taiwan, Palau, Amerika Serikat, Jepang, dan Australia dalam menjaga kebebasan dan keterbukaan kawasan Indo-Pasifik, mengingat ancaman dari negara-negara tetangga.  

Presiden Lai Ching-te menghadiri acara minum teh atas undangan Gubernur Jenderal Guam, Lourdes A. Leon Guerrero, Kamis, 5 Desember 2024. Dalam pidatonya, Presiden Lai menyatakan bahwa Taiwan dan Guam memiliki hubungan erat di bidang pertukaran masyarakat dan kerja sama medis. Kedua belah pihak juga menjunjung nilai-nilai demokrasi dan kebebasan serta berasal dari rumpun bahasa Austronesia yang sama.
 
Presiden Lai berharap kedua belah pihak dapat terus memperkuat kerja sama demi mempertahankan demokrasi, perdamaian, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik, serta menciptakan kesejahteraan yang lebih besar bagi masyarakat.  
 
Presiden Lai menyampaikan bahwa beberapa rumah sakit di Taiwan menyediakan layanan rujukan medis bagi pasien dari Guam. Presiden Lai dan Gubernur Jendera Leon Guerrero, yang sama-sama berasal dari latar belakang medis, berharap hubungan Taiwan dan Guam dalam bidang kesehatan masyarakat dan layanan medis dapat terjalin semakin erat.
 
Selain itu, ada masih banyak ruang untuk kerja sama di bidang akuakultur, pertanian hidroponik, teknik sipil, dan energi alternatif. Presiden Lai juga menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia dan berharap Taiwan dapat terus bekerja sama dengan Guam di bidang pendidikan dan kebudayaan.  
 
Setelah acara tersebut, Presiden Lai mengunjungi Dewan Perwakilan Rakyat Guam dan mengucapkan terima kasih atas dukungan terhadap partisipasi internasional Taiwan selama empat tahun berturut-turut.
 
Tanggal 5 Desember sore, Presiden Lai melanjutkan perjalanannya dan tiba di Bandara Internasional Palau setelah penerbangan selama lebih dari dua jam. Ia disambut oleh Duta Besar ROC (Taiwan) untuk Palau, Lee Chien-yi, serta Menteri Negara Palau, Gustav Aitaro.
 
Dalam kunjungannya, Presiden Lai menyoroti bahwa tahun ini merupakan peringatan 30 tahun kemerdekaan Palau sekaligus 25 tahun hubungan diplomatik antara Taiwan dan Palau. Presiden Lai berharap bahwa kedua negara dapat terus memperkuat kerja sama demi kesejahteraan rakyat kedua belah pihak.  
 
Presiden Palau, Surangel Whipps Jr., dalam pidatonya mengungkapkan kegembiraan atas kunjungan Presiden Lai dalam waktu dua tahun terakhir, yang membuktikan eratnya hubungan kedua negara. Ia juga menegaskan pentingnya kerja sama antara Taiwan, Palau, Amerika Serikat, Jepang, dan Australia dalam menjaga kebebasan dan keterbukaan kawasan Indo-Pasifik, mengingat ancaman dari negara-negara tetangga.  
 
Pada malam harinya, Presiden Lai menyampaikan pidato di Parlemen Palau, dan mengucapkan terima kasih atas dukungan Palau terhadap partisipasi internasional Taiwan. Dukungan ini memungkinkan Taiwan untuk memberikan kontribusi di berbagai bidang, termasuk kesehatan masyarakat, perubahan iklim, keselamatan penerbangan, dan pemberantasan kejahatan lintas negara. Presiden berharap Taiwan dan Palau dapat terus bekerja sama demi memperkuat demokrasi, perdamaian, dan kemakmuran global.  
 
Presiden Lai juga mengucapkan terima kasih kepada Parlemen Palau atas dukungan bertahun-tahun terhadap partisipasi internasional Taiwan. Pada bulan Maret tahun ini, perwakilan Parlemen Palau turut mendukung Taiwan untuk berpartisipasi dalam UNFCCC COP29 melalui "Asosiasi Anggota Parlemen Asia Pasifik."
 
Presiden Lai juga menyoroti tantangan digitalisasi yang sedang dihadapi oleh dunia. Ia menyatakan bahwa Taiwan sedang membangun visi “Taiwan Baru yang Cerdas dan Berkelanjutan”, dan Palau juga tengah memulai transformasi digital melalui digitalisasi parlemen.
 
Melalui kerja sama proyek digitalisasi parlemen, Taiwan akan membantu Palau untuk melakukan peremajaan peralatan audio-visual, keamanan siber, dan membangun sistem pemungutan suara elektronik di parlemen. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi proses legislatif, memudahkan partisipasi warga negara, dan meningkatkan demokrasi di Palau. Presiden berharap kerja sama ini dapat menjadi model transformasi digital dan cerdas di kawasan Pasifik Selatan, membawa Taiwan dan Palau menuju kemajuan dan kemakmuran bersama.