Kembali ke konten utama
Kilas Balik Kegiatan Diplomatik 2024, Dengan Diplomasi Komprehensif Bangun Demokrasi, Perdamaian dan Kemakmuran
New Southbound Policy。Negara-negara sahabat diplomatik Taiwan dan negara-negara sehaluan terus menyuarakan dukungan terhadap partisipasi internasional Taiwan, menegaskan konsensus global untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, dan memuji Taiwan atas kontribusi dalam mempertahankan nilai-nilai demokrasi, menyampaikan bantuan kemanusiaan, serta kontribusi nyata lainnya.
Negara-negara sahabat diplomatik Taiwan dan negara-negara sehaluan terus menyuarakan dukungan terhadap partisipasi internasional Taiwan, menegaskan konsensus global untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, dan memuji Taiwan atas kontribusi dalam mempertahankan nilai-nilai demokrasi, menyampaikan bantuan kemanusiaan, serta kontribusi nyata lainnya.

Menyorot kembali tahun 2024, situasi global berubah dengan sangat cepat, dengan ketegangan geopolitik yang terus berlanjut. Batas antara demokrasi dan otoritarianisme semakin jelas, sementara perang Rusia-Ukraina belum memperlihatkan titik terang. Ketidakstabilan juga terus terjadi di kawasan Timur Tengah, Laut China Selatan, Semenanjung Korea, hingga wilayah rantai pulau pertama, yang semakin memperlihatkan tantangan serius yang ditimbulkan oleh aliansi poros kekacauan terhadap dunia.
 
Di sisi lain, Taiwan berhasil menyelenggarakan pemilihan presiden kedelapan pada tanggal 13 Januari, yang menjadi tonggak bersejarah dalam perkembangan demokrasi Taiwan. Situasi Selat Taiwan terus menarik perhatian masyarakat internasional, sementara kawasan Indo-Pasifik telah menjadi pusat strategi global. Semua perkembangan ini sangat berkaitan dengan keamanan dan kepentingan nasional Taiwan.
 
Kementerian Luar Negeri (MOFA Taiwan) bersama rekan-rekan di seluruh kantor perwakilan luar negeri dengan penuh keteguhan dan percaya diri berupaya keras mempertahankan kedaulatan, martabat, serta kepentingan negara, termasuk hak-hak warga Taiwan. Berdasarkan fondasi kokoh yang telah dibangun selama delapan tahun melalui "diplomasi pragmatis", MOFA Taiwan melanjutkan penerapan strategi "diplomasi komprehensif" untuk merealisasikan visi "diplomasi berbasis nilai" dan " Negara dengan Matahari Ekonomi yang Tidak Pernah Terbenam" dari Presiden Lai Ching-te.
 
Dengan tiga pilar utama, yaitu "demokrasi", "perdamaian", dan "kemakmuran", Taiwan aktif memperluas kerja sama dan memperdalam hubungan dengan negara-negara sahabat dan mitra sehaluan, menciptakan hubungan saling menguntungkan, serta menjadikan Taiwan sebagai kekuatan kunci bagi stabilitas dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik, sekaligus sebagai panutan kebebasan dan demokrasi di dunia.
 
Taiwan yang demokratis dengan semangat percaya diri dan keteguhan, bersama komunitas demokrasi global menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh rezim otoriter. Ketahanan Taiwan melawan ekspansi otoritarianisme, kontribusi dalam menangani krisis kemanusiaan global, serta prinsip kerja sama saling menguntungkan dengan negara-negara sahabat telah mendapat pengakuan luas dari komunitas internasional.
 
Dengan dukungan rakyat, Kementerian Luar Negeri (MOFA Taiwan) dan seluruh kantor perwakilan di luar negeri secara aktif mendorong diplomasi kepresidenan. Pada bulan Desember 2024, Presiden Lai memimpin delegasi dalam kunjungan kenegaraan bertema "Kemakmuran Pasifik Selatan, Inovasi Berkelanjutan", mengunjungi negara-negara sahabat diplomatik di Pasifik, yaitu Kepulauan Marshall, Tuvalu, dan Palau. Kunjungan ini berhasil mencapai tiga tujuan utama, yaitu "inovasi berkelanjutan," "demokrasi berkelanjutan," dan "hubungan persahabatan yang berkelanjutan". Presiden Lai juga transit di Hawaii dan Guam, menggalang dukungan internasional yang kuat untuk Taiwan, memperdalam hubungan dengan negara-negara sahabat, dan membuka era baru dalam diplomasi berbasis nilai.
 
Pada bulan Oktober 2024, Menteri Luar Negeri Lin Chia-lung menghadiri perayaan HUT kemerdekaan Saint Vincent dan Grenadines ke-45 sebagai utusan khusus presiden. Ia juga mengunjungi Guatemala, Saint Lucia, Belize, serta Saint Kitts dan Nevis, untuk memperkuat kerja sama bilateral. Pada bulan November 2024, Menlu Lin Chia-lung mengunjungi Belgia, Lithuania, dan Polandia, yang merupakan lokasi Parlemen Eropa, guna memperkuat aliansi demokrasi Taiwan-Eropa serta hubungan ekonomi dan perdagangan Taiwan-Eropa.
 
Pemilihan presiden yang dilaksanakan pada bulan Januari 2024 mendapat ucapan selamat dari lebih 1.600 tokoh politik dari 100 negara. Hasil signifikan ini tercermin dalam hubungan yang semakin kuat dengan negara-negara sahabat diplomatik Taiwan, hubungan kokoh Taiwan-AS, peningkatan hubungan Taiwan-Eropa, serta hubungan yang stabil dan bersahabat dengan Jepang.
 
Negara-negara sahabat diplomatik Taiwan dan negara-negara sehaluan terus menyuarakan dukungan terhadap partisipasi internasional Taiwan, menegaskan konsensus global untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, dan memuji Taiwan atas kontribusi dalam mempertahankan nilai-nilai demokrasi, menyampaikan bantuan kemanusiaan, serta kontribusi nyata lainnya.
 
Menyambut tahun 2025, dunia memasuki babak baru dalam geopolitik. Kementerian Luar Negeri (MOFA Taiwan), dengan sikap percaya diri, ketangguhan, profesionalisme dan sikap yang fleksibel, akan memanfaatkan peluang baru dan mengatasi tantangan, mempromosikan nilai-nilai demokrasi, perdamaian, dan kemakmuran.
 
Dengan mengintegrasikan seluruh potensi diplomasi, Taiwan akan terus berkontribusi bagi masyarakat internasional, melaksanakan visi diplomasi berbasis nilai yang dicanangkan oleh Presiden Lai, dan mewujudkan cita-cita " Negara dengan Matahari Ekonomi yang Tidak Pernah Terbenam". Taiwan akan terus menunjukkan kepada dunia bahwa "Taiwan Bisa Membantu" (Taiwan Can Help) dan "Taiwan Bisa Memimpin" (Taiwan Can Lead) menjadikan Taiwan semakin bersinar di panggung global.