
Perdana Menteri Cho Jung-tai menghadiri upacara pelepasan serta penyerahan bendera bagi delegasi kontingen atlet Olimpiade Khusus Musim Dingin (Special Olympics World Games), Rabu, 5 Maret 2025. Dalam kesempatan ini, PM Cho memberikan dorongan kepada tim administrasi dan pelatih untuk memastikan kesejahteraan para atlet, sehingga mereka dapat bertanding dengan maksimal. Ia juga menyampaikan harapannya agar para atlet dapat meraih medali serta kembali ke tanah air dengan selamat.
PM Cho menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya menciptakan lingkungan olahraga yang inklusif serta mendorong prinsip kesetaraan dalam olahraga. Dengan pembentukan Kementerian Olahraga, pemerintah akan meningkatkan dukungan terhadap pengembangan seluruh cabang olahraga, mendorong partisipasi masyarakat, mengembangkan industri olahraga, serta memperkuat diplomasi olahraga di tingkat internasional.
Berkat upaya berkelanjutan dari Badan Olahraga Kementerian Pendidikan, pemerintah telah membangun standar prosedur operasional yang komprehensif untuk berbagai ajang olahraga, dengan prioritas utama pada perlindungan dan kesejahteraan atlet. Pemerintah juga terus mendorong terciptanya lingkungan olahraga yang lebih ramah serta menjunjung kesetaraan, sehingga setiap warga negara dapat menekuni cabang olahraga yang mereka minati dan kuasai.
Pembentukan Kementerian Olahraga tahun ini merupakan respons terhadap kecintaan dan dukungan masyarakat terhadap dunia olahraga, sekaligus sebagai bentuk apresiasi atas prestasi para atlet dan pelatih. Dengan berdirinya Kementerian Olahraga, pemerintah akan meningkatkan dukungan di berbagai aspek, termasuk kebijakan olahraga, pengelolaan sumber daya manusia, pendanaan, pelatihan, peralatan, serta infrastruktur guna mendorong pengembangan seluruh cabang olahraga secara menyeluruh.
Olimpiade Khusus Musim Dingin Dunia diselenggarakan setiap empat tahun sekali dan ditujukan bagi atlet penyandang disabilitas intelektual. Melalui kompetisi olahraga ini, para atlet diberi kesempatan untuk berintegrasi dalam masyarakat, membangun kepercayaan diri, serta menjalin hubungan dengan atlet dari berbagai belahan dunia. Tahun ini, ajang tersebut diperkirakan akan diikuti oleh 1.500 atlet dari 102 negara, 1.000 pelatih, dan 2.000 relawan. Delegasi Taiwan terdiri dari 43 anggota, termasuk staf, pelatih, dokter, terapis, dan atlet.
Badan Olahraga menekankan bahwa Olimpiade Khusus mengusung semangat “Berani Mencoba, Berjuang untuk Kemenangan”. Melalui kompetisi internasional ini, diharapkan semakin banyak pihak yang memberikan perhatian terhadap perkembangan olahraga bagi penyandang disabilitas intelektual. Delegasi Taiwan telah melakukan persiapan matang dan siap untuk bertanding, dengan harapan dapat menampilkan performa terbaik, mengukir prestasi, dan membawa kebanggaan bagi negara.