
KTT Pemimpin G7 telah diselenggarakan pada 15–17 Juni 2025 di Kananaskis, Kanada. Dalam Ringkasan Ketua (Chair’s Summary) yang dirilis seusai pertemuan, G7 menegaskan kembali keprihatinan serius terhadap tindakan Tiongkok merusak stabilitas di Laut Timur dan Laut Selatan, serta menekankan pentingnya melindungi perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Menteri Luar Negeri Lin Chia-lung menyambut baik dan mengucapkan terima kasih atas dukungan tersebut.
Pernyataan tersebut juga menegaskan komitmen negara-negara G7 terhadap kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka serta berdasarkan aturan hukum internasional. Selain itu, para pemimpin G7 menyoroti kebijakan dan praktik ekonomi non-pasar Tiongkok yang menyebabkan distorsi pasar dan kelebihan kapasitas produksi.
Menlu Lin Chia-lung menegaskan bahwa menjaga status quo di Selat Taiwan sangat penting bagi keamanan dan kemakmuran global. Sebagai anggota masyarakat internasional yang bertanggung jawab, Taiwan akan terus bekerja sama dengan negara-negara sahabat untuk menjaga kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, dan Presiden Finlandia, Alexander Stubb, juga merilis pernyataan bersama seusai mengadakan pertemuan di Tokyo pada 11 Juni 2025. Pernyataan bersama tersebut menyatakan bahwa kedua negara menolak keras setiap upaya sepihak untuk mengubah status quo di Laut Timur dan Laut Selatan melalui kekerasan atau tekanan.
Keduanya juga menegaskan bahwa perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan merupakan bagian tak terpisahkan dari keamanan dan kemakmuran komunitas internasional, serta menyerukan penyelesaian damai atas isu lintas selat.
Ini merupakan kali pertama Jepang dan Finlandia secara resmi menyatakan keprihatinan bersama terhadap situasi Selat Taiwan melalui pernyataan bersama bilateral.
Menlu Lin Chia-lung juga menyoroti bahwa isu Selat Taiwan telah menjadi perhatian utama dalam berbagai forum internasional, termasuk KTT AS-Jepang pada Februari, pertemuan bilateral PM Ishiba dengan Sekjen NATO Mark Rutte pada April, serta KTT Jepang-Latvia dan Jepang-Guatemala pada Mei. Semua ini menegaskan bahwa menjaga perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan telah menjadi konsensus luas dan kepentingan bersama komunitas global.