Kembali ke konten utama
Menlu Lin Chia-lung Ajak Delegasi Jurnalis Eropa Saksikan Musikal “Zeelandia”, Perlihatkan Perpaduan Unsur Budaya dan Teknologi di Taiwan
New Southbound Policy。Dalam paruh kedua tahun ini, selain pameran 100 benda bersejarah dari Museum Istana Nasional di Ceko, Taiwan juga akan menyelenggarakan serangkaian kegiatan seni dan budaya lintas negara. Melalui diplomasi budaya, Taiwan berharap dapat memperkuat relasi kultural dan memperluas pengenalan masyarakat Eropa terhadap Taiwan.
Dalam paruh kedua tahun ini, selain pameran 100 benda bersejarah dari Museum Istana Nasional di Ceko, Taiwan juga akan menyelenggarakan serangkaian kegiatan seni dan budaya lintas negara. Melalui diplomasi budaya, Taiwan berharap dapat memperkuat relasi kultural dan memperluas pengenalan masyarakat Eropa terhadap Taiwan.

Menteri Luar Negeri Lin Chia-lung memimpin kunjungan bersama Delegasi Jurnalis Eropa yang berasal dari Ceko, Prancis, Jerman, dan Belanda, untuk menyaksikan musikal orisinal Taiwan berjudul “Zeelandia", 19 Juni 2025.
 
Dalam kesempatan tersebut, Menlu Lin Chia-lung menjelaskan bahwa Taiwan tidak hanya unggul dalam bidang teknologi mutakhir, tetapi juga kaya akan kedalaman budaya. Ia berharap melalui rangkaian kegiatan "Tahun Kebudayaan Taiwan di Eropa 2025", masyarakat Eropa juga dapat melihat sisi keragaman yang dimiliki Taiwan.
  
Kegiatan "Tahun Kebudayaan Taiwan di Eropa" merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Luar Negeri (MOFA Taiwan), Kementerian Kebudayaan (MOC), serta Museum Istana Nasional (NPM). Program ini akan menampilkan pameran benda seni dari Museum Istana Nasional (NPM) yang akan dipamerkan di Ceko dan Prancis pada bulan September dan November, serta berbagai pertunjukan seni dan budaya Taiwan di berbagai negara Eropa.
  
​Menlu Lin Chia-lung lebih lanjut menjelaskan bahwa Taiwan adalah pulau teknologi sekaligus pulau budaya, dengan warisan budaya yang kaya dan semangat inovasi yang kuat. Inilah esensi dari slogan Tahun Kebudayaan Taiwan di Eropa 2025: “From Tech to Culture, Taiwan Leads the Future!”. Logo kegiatan ini menggunakan visual pilar Romawi, simbol arsitektur klasik Eropa yang dipadukan dengan elemen huruf TAIWAN dan desain chip semikonduktor, merepresentasikan keterpaduan erat antara budaya Taiwan dan Eropa.
 
Dalam paruh kedua tahun ini, selain pameran 100 benda bersejarah dari Museum Istana Nasional di Ceko, Taiwan juga akan menyelenggarakan serangkaian kegiatan seni dan budaya lintas negara. Melalui diplomasi budaya, Taiwan berharap dapat memperkuat relasi kultural dan memperluas pengenalan masyarakat Eropa terhadap Taiwan.
 
​Salah satu contoh konkret dari perpaduan budaya tersebut adalah drama musikal Taiwan “Zeelandia”. Musikal ini berlatar abad ke-17 di Benteng Zeelandia, mengisahkan pertemuan awal antara imigran Han, penduduk asli Siraya, dan penguasa kolonial Belanda. Kisah ini menggambarkan interaksi multikultural yang menjadi simbol keterhubungan budaya antara Taiwan dan Eropa.

Menlu Lin  Chia-lung juga secara khusus mengajak para anggota delegasi untuk mengunjungi lokasi latihan musikal tersebut. Para jurnalis mendapat kesempatan langka untuk menyaksikan cuplikan penampilan langsung dari para aktor. Menlu Lin Chia-lung memuji performa para aktor dan seniman, sambil menegaskan bahwa karya seni seperti ini merupakan bentuk nyata dari kekuatan budaya Taiwan dalam menjembatani dunia.