Menghadapi dinamika keamanan regional yang terus berubah serta tantangan krisis iklim yang semakin serius, Taiwan dan Amerika Serikat kembali menegaskan komitmen dalam memperkuat kemitraan Pasifik. Pada 17 September, Wakil Menteri Luar Negeri merangkap Rektor Institut Diplomasi dan Urusan Internasional (IDIA), Wu Chih-chung, bersama Presiden lembaga think tank Amerika East-West Center (EWC), Celeste Connors, menandatangani MOU kerja sama baru berdurasi lima tahun. Penandatanganan berlangsung dalam acara penutupan angkatan ke-10 Program Kepemimpinan Kepulauan Pasifik dengan Taiwan (PILP).
Melalui MOU ini, kedua pihak menegaskan keberlanjutan kerja sama dalam mengembangkan program PILP, yang bertujuan melatih talenta muda serta mendorong pertukaran regional demi membentuk generasi baru pemimpin muda di kawasan Pasifik. Langkah ini juga menjadi wujud nyata dari konsep “Diplomasi Komprehensif” yang dicanangkan oleh Menlu Lin Chia-lung.
Dalam pidatonya, Wamenlu Wu Chih-chung menegaskan bahwa kesinambungan program PILP menunjukkan komitmen jangka panjang Taiwan dan Amerika Serikat terhadap kawasan Pasifik. Program ini juga merepresentasikan tekad mitra-mitra demokratis dalam menghadapi tantangan bersama.
Bidang-bidang penting yang akan terus diperkuat, termasuk keamanan digital, perubahan iklim, kesehatan, pemberdayaan perempuan, dan perikanan berkelanjutan, dengan tujuan membangun ketahanan kawasan yang lebih kokoh.
Presiden EWC, Celeste Connors, menyatakan bahwa ia melihat PILP sebagai model kerja sama lintas negara yang sukses. Melalui pengembangan kepemimpinan generasi muda, program ini memungkinkan kawasan Pasifik bersama-sama menghadapi tantangan strategis seperti ketahanan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Ia juga mendorong lulusan angkatan ke-10 untuk terus memberi dampak positif di bidang masing-masing dengan keberanian, empati, dan visi jangka panjang.
Tahun ini, program PILP diikuti oleh 23 peserta yang berasal dari 10 negara Pasifik, termasuk tiga perwakilan muda dari komunitas penduduk asli Taiwan. Dengan kesamaan akar budaya sebagai bagian dari rumpun Austronesia, interaksi lintas negara antar-peserta pelatihan membuka ruang pertukaran yang dapat memperdalam keterhubungan kultural.