【 2024-11-20 】 Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (NHRC) bersama CRC Watch hari ini mengumumkan pembukaan "Pameran Multikultural 35 Tahun Konvensi Hak Anak". Kepala NHRC Chen Chu menyampaikan bahwa 10 tahun lalu (20 November 2014), Taiwan mengadopsi Konvensi Hak Anak PBB ke dalam hukum domestik. Setiap lima tahun, Taiwan menyusun laporan nasional dan mengundang pakar internasional yang diakui PBB untuk melakukan peninjauan di Taiwan. Sejak saat itu, setiap tanggal 20 November diperingati sebagai "Hari Hak Anak Sedunia" yang dirayakan oleh Taiwan bersama komunitas internasional. (NHRC)

【 2024-11-20 】 Wakil Menteri Luar Negeri Tien Chung-kwang menghadiri perayaan Hari Nasional ke-54 Kesultanan Oman yang diselenggarakan oleh Kantor Dagang Kesultanan Oman di Taipei, Senin, 18 November 2024. Dalam pidatonya, Wamenlu Tien Chung-kwang menyampaikan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, kerja sama antara Oman dan Taiwan di bidang ekonomi, budaya, dan pendidikan terjalin semakin erat. Dalam sektor ekonomi, nilai perdagangan bilateral kedua negara mencapai USD 2,5 miliar pada tahun lalu. Untuk mengeksplorasi peluang bisnis terkait "Oman Vision 2040", delegasi perdagangan Taiwan mengunjungi Oman pada Juni tahun ini dan menghasilkan pencapaian signifikan. Dalam bidang budaya dan pendidikan, pada bulan Oktober, sejumlah profesor dari universitas-universitas Taiwan menghadiri "Oman Youth Forum" untuk melakukan pertukaran akademik dengan pihak Oman mengenai topik semikonduktor dan kecerdasan buatan. (MOFA Taiwan)

【 2024-11-19 】 Komisi Hak Asasi Manusia Nasional (NHRC) bekerja sama dengan CRC Watch menggelar serangkaian kegiatan untuk memperingati 35 tahun Konvensi Hak Anak, Sabtu, 16 November 2024. Kegiatan ini melibatkan 14 organisasi dari berbagai daerah yang bergerak di beragam isu hak anak. Ketua Komisi Hak Asasi Manusia, Chen Chu, menyampaikan bahwa hak anak harus dihormati, diwujudkan, dan diawasi secara menyeluruh tanpa memandang wilayah, identitas, atau kelas sosial. Hal ini untuk memastikan pemenuhan empat hak utama yang tertuang dalam Konvensi Hak Anak PBB, yaitu hak hidup, hak tumbuh kembang, hak perlindungan, dan hak partisipasi, dapat dirasakan oleh setiap anak di seluruh pelosok Taiwan. Wang Shih-Chin, Ketua Aliansi untuk Promosi Hak dan Kesejahteraan Anak dan Remaja Taiwan, yang juga bertindak sebagai koordinator utama CRC Watch, menambahkan bahwa hak anak tidak boleh hanya tertulis di atas kertas hukum, tetapi harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari setiap anak dan keluarga. (NHRC)

【 2024-11-19 】 Ritual Menyambut Perahu Raja di Nanzhou adalah bagian dari tiga perayaan besar Festival Perahu Raja di Pingtung, dan dilaksanakan setiap tiga tahun sekali. Prosesi tetap berlangsung meski diterpa angin topan Usagi pada 15-16 November kemarin. Saat angin topan Usagi menghantam daratan pada tanggal 15 November, Kuil Dai Tian Fu mengumumkan bahwa prosesi akan ditunda jika kondisi angin mencapai standar penghentian kegiatan bekerja dan sekolah yang ditetapkan pemerintah. Namun, karena kondisi angin topan melemah pada tanggal 16 November, ritual dapat dilanjutkan. (CNA)

【 2024-11-18 】 Konferensi Tingkat Tinggi Pemimpin Ekonomi APEC (AELM) 2024 telah berakhir pada tanggal 16 November. Partisipasi Taiwan diwakili oleh Lin Hsin-i, Penasihat Senior Istana Kepresidenan dan CEO Taiwania Capital. Dalam konferensi pers, Lin Hsin-i menyampaikan bahwa isu-isu yang menjadi perhatian utama setiap ekonomi pada KTT APEC tahun ini hampir serupa. Semua anggota berfokus pada cara menghadapi dan bekerja sama dalam mengatasi tantangan bersama, seperti geopolitik, perubahan situasi global, pandemi, energi, inflasi, keamanan pasokan pangan, ketahanan rantai pasok industri, dan perubahan iklim. Selain itu, isu mengenai kesenjangan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang belum dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, juga menjadi sorotan. Perwakilan pemimpin menekankan pentingnya memperhatikan kualitas pertumbuhan ekonomi. Sebelumnya, rantai pasok yang terpusat bertujuan untuk memastikan pasokan tepat waktu. Namun, kini rantai pasok cenderung lebih terfragmentasi, pendek, dan tersebar, dengan pendekatan "glokalisasi" (glocalization). Selain itu, pemberdayaan kelompok rentan juga menjadi isu penting, termasuk cara meningkatkan pemberdayaan ekonomi perempuan, masyarakat penduduk asli, dan kelompok ekonomi lemah lainnya, serta transformasi ekonomi informal menjadi ekonomi formal. (Istana Kepresidenan)