Bagi kaum senior yang mengalami zaman industri pertanian, mengasup nasi jauh lebih mengenyangkan perut daripada mi. Seperti pepatah “Yang cocok di lidah yang berharga”, situasi seperti ini menggambarkan karakteristik dari “kemampuan mengasup dan mencerna”, sebab manusia terbiasa dengan pangan yang diasup sejak kecil, yang kemudian berkembang menjadi suatu kesukaan dan kebiasaan dalam kuliner.