Kembali ke konten utama
Dubes Taiwan untuk Eswatini: Taiwan adalah Mitra Terbaik dalam Mewujudkan Pembangunan dan Kesejahteraan

Saat ini sudah banyak negara-negara Afrika, Balkan dan Asia Selatan   merasakan akibat dari jerat hutang Tiongkok yang berujung pada kemiskinan,  perbudakan, dan kehilangan kedaulatan.

Saat ini sudah banyak negara-negara Afrika, Balkan dan Asia Selatan merasakan akibat dari jerat hutang Tiongkok yang berujung pada kemiskinan, perbudakan, dan kehilangan kedaulatan. (MOFA)

 

Pada tanggal 13 September 2018 yang lalu, Duta Besar Taiwan untuk Eswatini, Jeremy Liang, menerbitkan sebuah artikel di surat kabar terkemuka negara tersebut, "Times of Swaziland", untuk menekankan hubungan persahabatan antara kedua negara dan peran Taiwan sebagai mitra terbaik Eswatini dalam mendorong pembangunan dan kesejahteraan.

Sebelumnya pada tanggal 4 September 2018, seorang anggota masyarakat Eswatini bernama Sabelo Gabriel Nxumalo pernah menulis sebuah artikel berjudul "Taiwan vs China Debate" kepada "Times of Swaziland". Artikel tersebut mencoba membahas apakah hubungan kerja sama dengan Taiwan lebih menguntungkan bagi Eswatini daripada suntikan dana dari Tiongkok. Walaupun Taiwan dan Eswatini telah menjalin hubungan diplomatik secara jangka panjang, dan Taiwan telah membantu Eswatini di berbagai bidang, khususnya di bidang kesehatan, pertanian dan tekstil, namun mempertimbangkan investasi infrastruktur yang dilakukan perusahaan Tiongkok di Nigeria, Ethiopia, Angola dan negara-negara Afrika lainnya, timbul kekhawatiran Eswatini akan akan kehilangan kesempatan karena hubungan diplomatik dengan Taiwan.

Untuk menghindari kebingungan yang mungkin ditimbulkan oleh artikel tersebut dan berujung pada bertambahnya negara-negara Afrika yang masuk ke dalam jerat hutang Tiongkok, Duta Besar Jeremy Liang menjelaskan iming-iming dana yang ditawarkan oleh Tiongkok adalah bagaikan bongkahan emas yang berkilau di bawah terik matahari, sangat menyilaukan dan sulit ditolak, namun pada kenyataannya pembangunan infrastruktur yang dijanjikan atas nama perusahaan Tiongkok, seperti pembangunan jalan tol, pelabuhan dan rel kereta api, dengan sangat cepat berubah menjadi beban yang sangat memberatkan bagi negara-negara Afrika. Hal ini kemudian dapat digunakan oleh Tiongkok untuk menyedot sumber daya alam Afrika, ditukar dengan barang-barang berkualitas buruk dan tenaga kerja murah. Saat ini sudah banyak negara-negara Afrika, Balkan dan Asia Selatan merasakan akibat dari jerat hutang Tiongkok yang berujung pada kemiskinan, perbudakan, dan kehilangan kedaulatan.

Dubes Jeremy Liang juga mengatakan seluruh dunia turut gembira dan merayakan terbebasnya masyarakat Afrika dari belenggu kolonialisme. Namun tidak berselang lama, kita melihat negara-negara tersebut kembali terjebak dalam situasi yang sama seperti sebelumnya hanya karena ingin menikmati "makan siang gratis" dari Tiongkok. Ini adalah sebuah tragedi yang sangat menyedihkan.

Taiwan dan Eswatini telah menjalin hubungan diplomatik sejak tanggal 6 September 1968, dan sejak saat itu hubungan persahabatan antara kedua negara berjalan semakin erat. Di bawah kerangka kerja sama Taiwan-Eswatini dan dengan mengacu pada kebutuhan pembangunan Eswatini, setiap tahun Taiwan membantu Eswatini untuk melaksanakan program pembangunan yang menguntungkan bagi perekonomian nasional dan pencaharian masyarakat Eswatini, termasuk pembinaan SDM, pengembangan energi listrik tenaga matahari, kerja sama di bidang energi dan pertambangan, serta mengirimkan tim teknis dan medis profesional untuk membantu masyarakat Eswatini di bidang kesehatan, pertanian, pelatihan vokasi, dan ICT. Semua program dan bantuan ini memberikan dampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat, dan hasilnya telah diakui oleh pemerintah dan masyarakat Eswatini, bahkan juga diakui oleh komunitas internasional. Taiwan akan terus menjalin hubungan diplomatik dengan asas saling membantu, saling menguntungkan dan realistik dengan negara-negara sahabat diplomatik, serta memperdalam hubungan kerja sama yang berorientasi pada peningkatan kualitas manusia (people oriented).