Kembali ke konten utama
Bintang NBA Kobe Bryant, Pilih Setelan Jas Desainer Taiwan
2019-04-08

Setelah foto Kobe Bryant yang mengenakan jas Gaute diterbitkan sebagai sampul majalah GQ, para pelanggan memberikan respons positif dan mengatakan desain setelan jas ini terlihat lebih apik dibanding jas tradisional.

Setelah foto Kobe Bryant yang mengenakan jas Gaute diterbitkan sebagai sampul majalah GQ, para pelanggan memberikan respons positif dan mengatakan desain setelan jas ini terlihat lebih apik dibanding jas tradisional. (Foto oleh GQ Taiwan)

 

Beberapa waktu yang lalu pebasket NBA, Kobe Bryant, terlihat mengenakan setelan jas merek Taiwan “Gaute” dalam sampul majalah mode GQ.
 
Penampilan Kobe Bryant yang modis dan elegan tersebut turut mengundang perhatian khalayak ramai terhadap merek jas Taiwan yang dikenakannya.   
 
Merek “Gaute” pertama kali diluncurkan sekitar tujuh tahun yang lalu oleh Lee Sheng-hao dan Liu Han-cheng.
 
Dalam sebuah wawancara, Liu Han-cheng menjelaskan industri jas di Taiwan masih tergolong industri tradisional. Sebagian besar pengusaha jas yang beroperasi saat ini didominasi oleh yang sudah berusia lanjut. Generasi muda yang ingin berkecimpung di bidang pembuatan jas masih sangat sedikit. Padahal, jas adalah salah satu jenis busana penting di dunia internasional.  
 
Sebagian besar orang Taiwan hanya mengenakan jas dalam acara resepsi pernikahan atau ketika pergi ke kantor. Namun, Lee Sheng-hao dan Liu Han-cheng ingin memperkenalkan penggunaan jas sebagai sebuah gaya hidup, dan memperluas fungsionalitas setelan jas.
 
Memperkenalkan dan menyesuaikan merek dengan pasar internasional adalah hal yang sangat penting, tetapi sebelumnya harus dilakukan segmentasi pasar, menjaga orisinalitas dan melakukan pertukaran dengan industri terkait. Selain membawa merek Taiwan ke luar negeri, Liu Han-cheng juga ingin membawa tren internasional ke pasar domestik, sehingga dapat memberikan rangsangan pada usaha pembuatan jas di dalam negeri.
 
Lee Sheng-hao mengatakan, “Melakukan ekspansi ke pasar internasional selalu menjadi tujuan kami, Taiwan memiliki elemen mode yang beragam dan kreativitas yang dapat menarik konsumen internasional. Kami ingin menonjolkan keunikan ini, dan tidak semata-mata mengekor apa yang dilakukan oleh pelaku usaha di luar negeri. Keberadaan internet saat ini telah menghilangkan batasan antar negara, jika tidak dimanfaatkan untuk berekspansi, makan kita tidak bisa mempertahankan daya saing.”
 
Liu Han-cheng kebetulan mengenal penata busana GQ. Ketika ia diminta mendesain setelan jas untuk pemotretan Kobe Bryant, ia terlebih dahulu mempelajari gaya busana dan kebiasaan berbusana yang disukai Kobe, kemudian dilanjutkan dengan pengukuran dan penataan elemen busana yang diperkirakan sesuai dengan selera pemain NBA papan atas tersebut.
 
“Setelah melakukan analisa, kami menemukan Kobe Bryant sangat menyukai setelan jas bergaya ‘businessman’ yang dipadukan pola garis dan warna solid. Kami melakukan perubahan kecil pada pola garis, tapi tetap mempertahankan gaya businessman,” ujar Lee Sheng-hao.
 
Setelah foto Kobe Bryant yang mengenakan jas Gaute diterbitkan sebagai sampul majalah GQ, para pelanggan memberikan respons positif dan mengatakan desain setelan jas ini terlihat lebih apik dibanding jas tradisional.
 
Lee Sheng-hao mengaku turut gembira ketika melihat ada generasi muda yang mulai menggeluti usaha pembuatan jas. Ia mengatakan, “Agar industri ini bisa berkembang, kita tidak boleh berfokus pada perkembangan merek pribadi, tetapi juga pada perkembangan secara keseluruhan. Jika ada pengusaha baru, tandanya permintaan pasar mengalami pertumbuhan.”
 
Lee Sheng-hao berharap dengan menggunakan metode MTM (made-to-measure/setelan jas dibuat berdasarkan ukuran standar dan disesuaikan dengan ukuran badan pelanggan), jas Gaute dapat diproduksi dengan mengintegrasikan gaya mode barat dan kebiasaan konsumsi Taiwan, untuk mendorong perkembangan industri pembuatan jas.