Kembali ke konten utama
City Nature Challenge 2019, Dorong Visibilitas Keanekaragaman Hayati Taiwan di Dunia Internasional
2019-04-24

Kabupaten Chiayi memiliki kondisi lingkungan dan jenis organisme yang paling beragam, mulai dari lahan basah di pinggir laut, Yushan (Jade Mountain), dan dataran tinggi dengan ketinggian hingga 4.000 meter di atas permukaan laut.

Kabupaten Chiayi memiliki kondisi lingkungan dan jenis organisme yang paling beragam, mulai dari lahan basah di pinggir laut, Yushan (Jade Mountain), dan dataran tinggi dengan ketinggian hingga 4.000 meter di atas permukaan laut. (Foto oleh CNA)

 

City Nature Challenge 2019 adalah kompetisi sains internasional yang melibatkan masyarakat dari berbagai negara. Dalam perlombaan ini, para peserta bekerja sama untuk mendokumentasikan keanekaragaman hayati, seperti tumbuhan, hewan dan organisme lainnya yang ada di daerah perkotaan. Pada perlombaan tahun ini, tim Taiwan diwakili oleh mahasiswa National Chiayi University (NCYU).   
 
Asisten profesor dari Departemen Sumber Daya Biologis NCYU, Lin Cheng-tao, menjelaskan, “City Nature Challenge pertama kali diselenggarakan di Museum Sejarah Alam Los Angeles (Natural History Museum of Los Angeles County) dan Akademi Sains California, dan saat ini ruang lingkup acara tersebut sudah semakin mendunia.”      
 
Sejak diselenggarakan pada tahun 2016, masyarakat dari berbagai latar belakang, seperti ilmuwan, peneliti, mahasiswa dan LSM secara sukarela melakukan survei selama empat hari. Tahun ini, City Nature Challenge diikuti secara serentak oleh lebih dari 150 kota di seluruh dunia.  
 
Kabupaten Chiayi memiliki kondisi lingkungan dan jenis organisme yang paling beragam, mulai dari lahan basah di pinggir laut, Yushan (Jade Mountain), dan dataran tinggi dengan ketinggian hingga 4.000 meter di atas permukaan laut. Oleh karena itu, NCYU mengajukan diri untuk mengikuti City Nature Challenge, dan menjadi perwakilan pertama Taiwan dalam perlombaan tersebut.
 
Dalam proses pengamatan dan pengumpulan data, mahasiswa NCYU akan didampingi oleh petugas dari Taman Nasional Yushan, dan Institut Penelitian Spesies Endemik Dewan Pertanian (COA).     
 
Selama kegiatan ini berlangsung, seluruh anggota masyarakat juga dapat ikut berpartisipasi dengan mengunggah foto yang membuktikan keberadaan hewan atau tumbuhan (misalnya feses, bulu/rambut, jejak kaki, cangkang, bangkai, dan lain-lain) di kota Chiayi ke website atau melalui aplikasi ponsel iNaturalist. Setiap foto yang diunggah dapat membantu peningkatan visibilitas keanekaragaman hayati Taiwan di dunia internasional.  
 
Lin Cheng-tao mengatakan, “Apabila masyarakat merasa tidak paham tentang klasifikasi hewan dan tumbuhan, hal ini tidak menjadi masalah. Asalkan bisa memberi label ‘hewan’, ‘tumbuhan’, atau pengelompokan secara umum, misalnya serangga kupu-kupu atau ngengat, maka tim ahli yang melakukan pengumpulan data melalui website iNaturalist dapat dengan segera membuat pengklasifikasian.”   
 
Pihak NCYU menjelaskan selama satu setengah tahun terakhir, Taiwan telah mengunggah lebih dari 100 ribu catatan pengamatan ke website iNaturalist.