Kembali ke konten utama
Gempa 6 Skala Richter Mengguncang Timur Laut Taiwan
2019-08-08

Gempa kali ini dapat dirasakan dengan kekuatan getaran hingga level 4 (rumah dan perabotan mengalami goncangan) di Kota Taipei, Hualien, New Taipei, Kabupaten Hsinchu, Taoyuan dan Taichung.

Gempa kali ini dapat dirasakan dengan kekuatan getaran hingga level 4 (rumah dan perabotan mengalami goncangan) di Kota Taipei, Hualien, New Taipei, Kabupaten Hsinchu, Taoyuan dan Taichung. (Foto oleh CNA)

 

Gempa bumi dengan kekuatan 6 pada skala richter (level 6, gempa menyebabkan keretakan pada bangunan) yang terjadi pada pukul 05.28 pagi tadi, berpusat di perairan sebelah tenggara Kabupaten Yilan, di kedalaman 22,5 km. 
 
Gempa tersebut terjadi akibat pergerakan struktur permukaan tanah di bagian selatan Kabupaten Yilan yang bersimpangan dengan Kabupaten Hualien, dan menurut data Central Weather Bureau Taiwan (CWB), kawasan tersebut merupakan daerah rawan gempa.
 
Pada tanggal 5 Juni 1920, kawasan tersebut pernah mengalami gempa level 8 (gempa menyebabkan tanah longsor dan kerusakan pada permukaan tanah). Namun, karena keterbatasan teknologi di masa itu, para ahli belum dapat menentukan kekuatan getaran dengan akurat. 
 
Gempa kali ini dapat dirasakan dengan kekuatan getaran hingga level 4 (rumah dan perabotan mengalami goncangan) di Kota Taipei, Hualien, New Taipei, Kabupaten Hsinchu, Taoyuan dan Taichung.
 
Juru bicara Taiwan Power Company (TPC) mengatakan pembangkit listrik tenaga nuklir masih beroperasi secara normal, dan distribusi aliran listrik nasional saat ini berjalan secara normal dan terkendali.
 
Menurut keterangan dari Biro Pengelolaan Air Kementerian Perekonomian (MOEA), fasilitas waduk dan bendungan di daerah yang mengalami guncangan level 4 (waduk Ta-pu, dan Xinshan), level 3 (waduk Shigang, Hushan, Xipan, Guishan, A Yu, Luohao) dan level 2 (Danau Liyu, Jiji, Tongtou), semua masih beroperasi secara normal. Sementara ketinggian air di Sungai Lanyang, Sungai Yilan dan lainnya  juga masih berada di ambang batas normal.
 
Juru bicara Taiwan Railways Administration (TRA) mengatakan apabila terjadi gempa bumi dengan kekuatan goncangan mencapai level 5 (rumah bergoyang hebat, dan perabotan berjatuhan), maka dengan mengacu pada ketentuan operasional TRA, semua kegiatan perkeretaapian akan dihentikan.
 
Petugas TRA menjelaskan ketika gempa terjadi, tidak ada kereta api yang melintas dijalur Yilan-Nan’ao (kawasan yang terkena goncangan level 5). Selain itu, departemen terkait juga sudah mengirimkan petugas untuk melakukan pengecekan terhadap jalur Nan’ao-Fenglin, dan jalur Qidu-Xiangshan (kawasan yang terkena goncangan level 4.   
 
Juru bicara Taiwan High Speed Rail (THSR) mengatakan ketika alat detektor menerima informasi getaran sebesar 40 Gals (goncangan level 4) yang terjadi pada jalur Miaoli hingga Taipei, maka laju kereta super cepat akan dibatasi pada kecepatan 70 km per jam. Keberangkatan kereta pertama telah dimulai pada pukul 06.00 seperti biasa, tetapi karena pembatasan kecepatan, maka kereta yang berangkat sebelum pukul 08.00 diperkirakan akan mengalami keterlambatan.
 
Taipei MRT mengatakan pihaknya telah menyelesaikan pengecekan, dan kereta pertama telah diberangkatkan pada pukul 06.00 seperti biasa. Sementara itu, keberangkatan kereta pertama MRT Bandara Taoyuan yang seharusnya dilakukan pada pukul 05.57, mengalami penundaan hinggap pukul 06.20 karena petugas harus melakukan pemeriksaan menyeluruh.
 
Akibat goncangan gempa kali ini, bandul peredam kejut Taipei 101 sempat bergoyang selama 15 menit. Sebelumnya, pada tanggal 18 April 2019, ketika gempa Hualien sebesar 6,1 skala richter terjadi, bandul peredam kejut Taipei 101 bergoyang selama 20 menit, dan merupakan rekor getaran terlama yang dialami Taipei 101.