Dalam konferensi pers tentang “Pemasaran Terintegrasi untuk Produk Serealia Dalam Negeri”, Kepala Dewan Pertanian, Chen Chi-chung, menjelaskan luas lahan yang digunakan untuk menanam produk serealia Taiwan, seperti kacang tanah, jagung, kacang kedelai, gandum, lada, sorgum, jawawut, kacang merah, dan lain-lain, mencapai 5.300 hektar, dengan kapasitas produksi mencapai 460 ribu ton, dan nilai produksi sebesar NT$ 10,4 miliar. Akan tetapi, jumlah impor kacang merah, jagung, dan gandum setiap tahun mencapai 8 juta ton, karena produk serealia lokal hanya memenuhi 6% dari total kebutuhan domestik.
Virus korona Wuhan (Covid-19) dan iklim ekstrem yang sedang terjadi telah membuat berbagai negara mulai menaruh perhatian terhadap keamanan pangan. Saat ini, tingkat swasembada pangan di Taiwan adalah sebesar 34%, (tahun ini diperkirakan akan naik menjadi 35%), dan target yang ditetapkan oleh pemerintah adalah 40%. Oleh karena itu, produksi serealia nasional adalah salah satu faktor penting untuk mencapai target tersebut.
Untuk mendorong para produsen menggunakan bahan baku serealia lokal, COA akan menerapkan beberapa ketentuan, dengan kacang merah sebagai contoh, pemerintah telah meningkatkan kuota tarif pajak dan kuota premi, dari NT$ 6 per kilogram menjadi NT$ 12 per kilogram. Oleh karena itu, harga kacang merah impor akan lebih tinggi daripada kacang merah lokal, dan mendorong produsen untuk menggunakan kacang merah lokal.
COA akan terus memonitor dan melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan impor, serta menyesuaikan berbagai ketentuan untuk mendukung produksi dan pemasaran produk serealia domestik. COA juga mengimbau masyarakat untuk tidak memilih produk dengan bahan serealia impor hanya karena harga yang lebih murah, karena produk berbahan dasar serealia lokal sebetulnya memiliki kualitas yang lebih baik. Selain itu, setiap pembelian produk serealia lokal, adalah bentuk dukungan terhadap pengembangan berkelanjutan para petani lokal, yang pada akhirnya dapat meningkatkan tingkat swasembada pangan nasional.
