Kembali ke konten utama
MOI Dorong Anak-Anak Penduduk Migran Kembangkan Talenta, Berpartisipasi Membangun Bangsa
2021-01-27
New Southbound Policy。NIA telah meluncurkan berbagai program jangka panjang untuk membina dan meningkatkan kapasitas para penduduk migran dalam masyarakat, seperti pemberian subsidi untuk pengembangan taraf hidup, proyek pendidikan dan magang, serta beasiswa untuk menjalani pelatihan di luar negeri.  Proyek-proyek tersebut bertujuan agar anak-anak penduduk migran dapat memperoleh sumber daya yang diperlukan, dalam mendayagunakan kemampuan mereka. (Foto oleh Kementerian Dalam Negeri)
NIA telah meluncurkan berbagai program jangka panjang untuk membina dan meningkatkan kapasitas para penduduk migran dalam masyarakat, seperti pemberian subsidi untuk pengembangan taraf hidup, proyek pendidikan dan magang, serta beasiswa untuk menjalani pelatihan di luar negeri. Proyek-proyek tersebut bertujuan agar anak-anak penduduk migran dapat memperoleh sumber daya yang diperlukan, dalam mendayagunakan kemampuan mereka. (Foto oleh Kementerian Dalam Negeri)



Untuk mendorong pembentukan lingkungan yang bersahabat dan ramah terhadap keberagaman, Kementerian Dalam Negeri (MOI) mendirikan perkumpulan duta muda (young ambassador) yang beranggotakan penduduk migran generasi kedua. Pada tanggal 26 Januari kemarin, Menteri Dalam Negeri, Hsu Kuo-yung, menerima kunjungan dari 13 orang duta muda, dan mendorong mereka untuk memberdayakan talenta di bidang budaya dan bahasa yang dimiliki, mempromosikan pertukaran dalam masyarakat, serta meningkatkan citra Taiwan dalam komunitas internasional.   
 
Hsu Kuo-yung menjelaskan Taiwan memiliki budaya yang beraneka ragam, dan terintegrasi dalam masyarakat yang damai dan penuh toleransi, ini adalah keunggulan besar yang dimiliki Taiwan. Jumlah penduduk migran dan anak-anak mereka telah mencapai jumlah 1 juta orang. Selama bertahun-tahun, National Immigration Agency (NIA) telah membantu para penduduk migran untuk mengembangkan kemampuan profesional, memahami identitas diri, dan melakukan pelayanan sosial, sehingga penduduk migran dan anak-anak mereka telah menjadi kekuatan dan tenaga yang turut berperan dalam membangun bangsa.
 
Juru bicara MOI menjelaskan pada tahun 2020, NIA membentuk perkumpulan duta muda dari generasi kedua penduduk migran. 13 orang muda-mudi yang datang kali ini, telah menjalani pembinaan selama satu tahun, untuk menemukan keunggulan yang mereka miliki sebagai keturunan penduduk migran dalam masyarakat.    
 
Salah seorang duta muda bernama Liu Te-yao yang saat ini sedang berkuliah di jurusan sastra Mandarin, memiliki ibu berkebangsaan Vietnam keturunan Tionghoa, dan sejak kecil ia sudah terbiasa untuk berbicara dan mendengar berbagai macam bahasa di dalam keluarga. Selain mempelajari bahasa Mandarin dan bahasa Inggris, Liu Te-yao juga fasih berbahasa Vietnam dan Kanton. Liu Te-yao juga merupakan seorang pembawa acara, dan sering menceritakan pengalamannya dalam menghadapi perbedaan budaya antara Taiwan dan Vietnam.
 
Menurut Liu Te-yao, menjadi seorang duta muda adalah sebuah kesempatan yang sangat berharga, karena ia dapat bertemu dengan teman-teman baru dari latar belakang budaya yang berbeda, dan berpartisipasi dalam berbagai pementasan, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang peran penduduk baru dalam pembangunan. Ia mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penduduk migran, untuk menghilangkan konsepsi dan prasangka negatif yang melekat pada penduduk migran.        
 
NIA telah meluncurkan berbagai program jangka panjang untuk membina dan meningkatkan kapasitas para penduduk migran dalam masyarakat, seperti pemberian subsidi untuk pengembangan taraf hidup, proyek pendidikan dan magang, serta beasiswa untuk menjalani pelatihan di luar negeri.  Proyek-proyek tersebut bertujuan agar anak-anak penduduk migran dapat memperoleh sumber daya yang diperlukan, dalam mendayagunakan kemampuan mereka. Kelak mereka juga dapat bergabung dengan NIA, untuk menjadi pemimpin dengan wawasan yang luas, dan berperan serta membangun Taiwan.