Kembali ke konten utama
Presiden Tsai Ing-wen Sampaikan Pidato dalam KTT Demokrasi Kopenhagen
New Southbound Policy。Saya ingin menyatakan komitmen saya kepada Anda semua bahwa Taiwan akan terus melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dimiliki. Agresi eksternal maupun tantangan pandemi, tidak akan menggoyahkan ketahanan sistem demokrasi Taiwan. Namun, semua negara demokrasi di seluruh dunia harus tetap waspada dan bersatu. (Foto oleh Kantor Istana Kepresidenan)
Saya ingin menyatakan komitmen saya kepada Anda semua bahwa Taiwan akan terus melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dimiliki. Agresi eksternal maupun tantangan pandemi, tidak akan menggoyahkan ketahanan sistem demokrasi Taiwan. Namun, semua negara demokrasi di seluruh dunia harus tetap waspada dan bersatu. (Foto oleh Kantor Istana Kepresidenan)



Pada tanggal 10 Mei 2021, Presiden Tsai Ing-wen menyampaikan pidato melalui video dalam Konferensi Tingkat Tinggi Demokrasi Kopenhagen (Copenhagen Democracy Summit) keempat yang diselenggarakan oleh Alliance of Democracies (AoD).
 
Dalam pidatonya, Presiden Tsai menyatakan bahwa, di tengah ancaman ekspansi pengaruh otoritarianisme terhadap nilai-nilai demokrasi, negara-negara demokrasi di seluruh dunia harus bersatu dan bekerja sama untuk mempertahankan nilai-nilai kebebasan, tatanan hukum, dan perlindungan terhadap hak asasi manusia, demi menjamin keamanan dan stabilitas regional. Selain itu, Presiden Tsai juga menegaskan bahwa perjanjian investasi bilateral antara Taiwan dengan mitra kerja sama internasional akan dapat membantu mengamankan rantai pasokan, serta melindungi kepentingan geopolitik dan ekonomi.
 
Berikut ini adalah ringkasan pidato Presiden Tsai Ing-wen:
 
Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Anders Fogh Rasmussen (pendiri AoD) yang kembali mengundang saya untuk menyampaikan pidato dalam pertemuan ini. Kami sangat menghargai dukungan yang Anda semua sampaikan untuk Taiwan. Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan Anda semua untuk terus memperkuat demokrasi di seluruh dunia.
 
Saya ingin menyatakan komitmen saya kepada Anda semua bahwa Taiwan akan terus melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dimiliki. Agresi eksternal maupun tantangan pandemi, tidak akan menggoyahkan ketahanan sistem demokrasi Taiwan. Namun, semua negara demokrasi di seluruh dunia harus tetap waspada dan bersatu.
 
Saat ini, negara-negara otoriter sedang memanfaatkan pandemi Covid-19 untuk mengubah tatanan global yang berdasarkan aturan. Ada beberapa rezim yang berupaya untuk menguasai negara lain dengan menguasai akses sumber daya utama. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita semua untuk bekerja sama dan mengamankan rantai pasokan, serta menjaga tatanan ekonomi global.
 
Pada bulan Maret yang lalu, Taiwan dan Uni Eropa telah menyelenggarakan forum tentang kerja sama rantai pasokan. Taiwan akan terus bekerja sama dengan Uni Eropa dan mitra demokratis lainnya untuk membangun rantai pasokan komoditas penting yang lebih tangguh, seperti semikonduktor dan peralatan medis. Kerja sama yang saling menguntungkan dan transparan adalah kunci untuk kemakmuran bersama.
 
Selama bertahun-tahun, WHO dan organisasi internasional lainnya telah memarginalisasi pejabat pemerintah dan pakar kesehatan dari Taiwan, merampas kesempatan Taiwan untuk membagikan pengalaman dengan dunia. Meskipun demikian, sebagai anggota komunitas internasional yang bertanggung jawab, Taiwan tetap berkomitmen dan berupaya untuk membantu negara-negara yang membutuhkan.
 
Amerika Serikat terus berperan sebagai mitra utama dalam memfasilitasi kerja sama internasional Taiwan. Melalui platform seperti Kerangka Kerja dan Pembinaan Global (GCTF), Taiwan, AS, dan mitra global lainnya akan terus memperdalam kerja sama dalam bidang kesehatan publik, perubahan iklim, pemberdayaan perempuan, dan isu utama lainnya.
 
Kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada sahabat-sahabat di seluruh Eropa, yang selama beberapa tahun terakhir telah memperlihatkan kemajuan signifikan dalam hubungan Taiwan-UE, saya yakin sudah waktunya bagi Taiwan dan UE untuk memulai kembali negosiasi tentang perjanjian investasi bilateral. Perjanjian tersebut tidak hanya bermanfaat untuk mengamankan rantai pasokan, tetapi juga melindungi kepentingan geopolitik dan ekonomi kita bersama, serta menyampaikan pesan kepada dunia tentang kemitraan dan nilai-nilai yang menjadi dasar bagi kepentingan kedua belah pihak.
 
Alliance of Democracies (AoD) adalah sebuah organisasi non-pemerintah yang didirikan pada tahun 2017 oleh mantan Perdana Menteri Denmark dan mantan Sekretaris Jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen.
 
Konferensi Tingkat Tinggi Demokrasi Kopenhagen tahun ini diselenggarakan pada tanggal 10-11 Mei secara tatap muka dan online, dan dihadiri oleh pimpinan perusahaan multinasional, tokoh politik, serta aktivis dan pendukung demokrasi dari berbagai kalangan, untuk membahas demokrasi global, kepemimpinan AS dan revitalisasi pasca-pandemi, teknologi dan tingkat kepercayaan terhadap demokrasi, serta isu-isu penting lainnya.