Kembali ke konten utama
Pakar Daging Vegetarian di Taiwan Produk Baru dan Akses Pemasaran Tren Vegetarisme
2022-04-25

Suudays berharap platform penjualan online bisa menyajikan semakin banyak hidangan dan produk makanan lezat.

Suudays berharap platform penjualan online bisa menyajikan semakin banyak hidangan dan produk makanan lezat.
 

Produsen daging buatan bermerek Beyond Meat berdiri pada tahun 2009, seiring dengan “tren baru vegetarisme”, maka konsumsi makanan vegetarian tidak lagi diidentikkan dengan perkumpulan religi tertentu, dan mulai menarik konsumen yang peduli dengan makanan-minuman sehat, pemerhati hewan dan peduli lingkungan. Akan tetapi sebelum tren ini bangkit, sejak tahun 1995 Taiwan sudah mengembangkan produk daging imitasi, bahkan banyak menerima pemesanan OEM untuk produk merek luar negeri. Sebenarnya Taiwan adalah jagoan tersembunyi di bidang pengembangan produk daging imitasi.

Seiring dengan konsep vegetarisme yang semakin umum, perilaku konsumen Taiwan yang semula membeli dari toko bahan vegetarian tradisional kemudian kini meluas hingga ke platform penjualan online. Selain menyediakan semakin beragam pilihan, toko-toko tersebut juga menarik kelompok pemakan daging untuk datang dan mencoba, cara ini diharapkan dapat mengubah pandangan mereka terhadap vegetarisme.

 

Produsen daging vegetarian Taiwan terbesar “Hung Yang Foods” berlokasi di Sihu, Kabupaten Yunlin, sebuah kota kecil yang terletak dekat dengan laut. Banyak pengusaha asing yang datang berkunjung untuk berbisnis, mereka terlebih dahulu mendarat di Bandara Internasional Taoyuan kemudian naik kereta cepat HSR menuju ke Yunlin, lalu naik kendaraan selama 40 menit baru tiba di perusahaan ini. Ada apa gerangan yang dimiliki perusahaan ini hingga mampu menarik pengusaha asing  jauh-jauh datang kemari? CEO perusahaan Hung Yang Foods, Jack Hsieh mengatakan, “Produk yang diinginkan oleh pelanggan, akan kami upayakan untuk mewujudkannya.” Hampir tidak ada satupun produk yang tidak bisa diproduksinya dalam pengalaman selama 20 tahun berjalan, mulai dari nugget ayam, daging dongpo hingga ikan sidat dan udang windu. Baru-baru ini ia masih ingin mengembangkan roti goreng shengjianbao ala vegetarian, demi menarik kalangan lansia untuk mencicipi cita rasa daging vegetarian.

 

Kebangkitan Produsen Daging Vegetarian Internasional

Pada pameran pangan internasional Food Taipei pertama yang digelar lebih dari 20 tahun lalu, Jack Hsieh menyajikan masakan “urat kaki vegetarian” yang diolah sendiri. Seitan (gluten gandum) yang telah direndam lalu dikeringkan, ditambah dengan bumbu panggang resep keluarga menjadi camilan yang terlihat sangat sederhana namun sangat menarik khalayak ramai untuk mencicipinya. Ada orang yang mengetahui bahwa keluarga Hsieh memproduksi abon, dengan penasaran bertanya, “Apakah Anda bisa membuat abon vegetarian?” Jack Hsieh pun mulai menghubungi importir daging vegetarian, kemudian baru diketahui ternyata pada masa tersebut seluruh daging vegetarian di Taiwan diimpor dari Jepang, lagipula daging vegetarian memiliki kisaran harga NTS 450,- per kati.

Kebetulan saat itu Jack Hsieh mendapat informasi bahwa professor Universitas Nasional Taiwan, Chiang Wen-chang yang menetap di Jepang kembali ke Taiwan, ia memiliki keahlian di bidang teknologi ekstrusi dalam pengolahan produk makanan. Maka Jack Hsieh menyambanginya untuk bernegosiasi transfer teknologi ke perusahaannya. Setelah negosiasi kerja sama berjalan dengan lancar, Hung Yang Foods mulai memproduksi daging vegetarian, harga yang dipatok lebih murah setengahnya dari harga produk Jepang dan menjadi pabrik produksi daging vegetarian terbesar di Taiwan.

Ia menjelaskan konsep pembuatan daging vegetarian, “Singkat kata, yakni menjadikan tepung pati sebagai adonan, dicampur dengan protein nabati, disusun ulang.” Teori ini terdengar gampang sekali, akan tetapi malah menguras otak Jack Hsieh, mulai dari desain mesin produksi daging vegetarian sampai pengendalian kualitas lini produksi, setiap langkah dilakukannya sendiri.

Jack Hsieh yang berlatar pendidikan di bidang elektronik dan permesinan, merancang sendiri rancangan  desain mesin pembuat daging vegetarian, membeli komponen mesin dari luar negeri dan merakit sendiri. Kini, staf operator dapat membuat daging vegetarian dengan menuangkan bahan-bahan dasar ke dalam mesin, hanya dengan waktu pemrosesan hanya 31 detik, bahan yang dimasukkan ke satu sisi mesin akan keluar dari sisi lainnya dan telah berubah menjadi daging vegetarian. Untuk menghindari risiko tercampur makanan daging, ia menetapkan ketentuan bahwa semua lini produksi hanya memproduksi daging vegetarian, bahkan mengubah nama perusahaan dari “San Yang” (三陽) menjadi “Hung Yang” (弘陽), karena pelafalan nama awal memiliki bunyi  “san yang” (三羊), yang berarti tiga ekor kambing.

Melalui upaya keras selama 1 tahun, Jack Hsieh berhasil meningkatkan omzet penjualan produk daging vegetarian jauh melampaui makanan olahan daging asli yang diproduksi sejak awal, hasil penjualan yang gemilang membuat Jack Hsieh semakin percaya diri melakukan transformasi perusahaan sepenuhnya menjadi produsen makanan vegetarian. Pada tahun 1998 ia mulai  menerima pesanan dari luar negeri dengan pelanggan utama berorientasi pada penganut Ikuanisme.

Angka pemesanan luar negeri dari tahun ke tahun semakin bertambah, mulai dari OEM profesional yang murni memproduksi daging vegetarian kemudian berkembang menjadi ODM yang merancang dan memproduksi makanan olahan berbumbu. Jack Hsieh mengeluarkan setumpuk kertas kemasan, di atasnya tertera udang goreng, nugget ayam dan ikan salmon asap, semua ini diproduksi di bawah merek milik pelanggan untuk diekspor ke pasar Inggris. “Negara-negara Eropa mengonsumsi makanan beku yang telah dibumbui, sementara negara-negara Asia lebih berorientasi pada bahan vegetarian tanpa bumbu penyedap.” Jack Hsieh mengemukakan, meskipun sama-sama di benua Eropa, selera terhadap daging vegetarian orang Jerman dan orang Inggris berbeda, maka setiap produk akan diberikan kepada pelanggan untuk dicoba terlebih dahulu, jika merasa puas baru diproduksi.

Hung Yang Foods meluncurkan produk daging burger yang dikembangkan dalam waktu lima tahun terakhir dengan merek sendiri. VVeat bisa dibeli di toko-toko fisik seperti PXmart dan Costco, juga bisa dipesan melalui toko waralaba 7-11 dan Family Mart. Daging vegetarian ini ditambah dengan bumbu penyedap dan sayur pelengkap, maka jadilah hamburger.

Proporsi omzet penjualan Hung Yang Foods untuk pemesanan luar negeri mencapai 80% pada tahun 2019. Produk ODM merek Sophie’s Kitchen diekspor untuk dipasarkan di supermarket Walmart Amerika Serikat, dan tingkat distribusi di pasar Australia juga sangat tinggi, mencapai 90%. Jack Hsieh dengan bangga mengatakan, “Seluruh negara di dunia ingin mencari daging vegetarian, maka datanglah kemari.”
 

Setelah putra Jack Hsieh ikut bergabung dengan Hung Yang Foods, mereka meluncurkan produk ala Amerika merek Hoya yang diharapkan bisa memasuki pasar internasional.

Setelah putra Jack Hsieh ikut bergabung dengan Hung Yang Foods, mereka meluncurkan produk ala Amerika merek Hoya yang diharapkan bisa memasuki pasar internasional.
 

Kreativitas Tak Terbatas

Ada lebih dari 30 jenis produk vegetarian, selain mengandalkan upaya tim riset yang setiap hari melakukan percobaan, masih ada pengamatan Jack Hsieh sehari-hari terhadap makanan, seperti ide pembuatan “sosis bambu
vegetarian” yang diadopsi dari kulit tahu pelengkap menu hotpot.

Nutrition bar yang diproduksi Hung Yang Foods diberi merek “Grain Plus”, setelah melalui pengujian menjadi makanan olahan yang diasup oleh pasien diabetes rumah sakit Taiwan National University. Pada tahun 2017 sebelum pembukaan Universiade Taipei, Jack Hsieh mensponsori nutrition bar senilai NT$ 3 juta kepada perkampungan atlet, makanan ini mendapat penilaian bagus dan menarik kontraktor penyedia makanan bagi atlet yang memutuskan untuk menambah  pemesanan nutrition bar senilai NT$ 2 juta.

Dalam rangka memenuhi persyaratan sebagai produk berlabel halal, saat pabrik melakukan sterilisasi, sepenuhnya menggunakan zat pembersih kandungan natrium hipoklorit (NaCIO) bukan alkohol. Dari lingkungan besar hingga hal mendetail, setiap mata rantai menuntut kesempurnaan, Jack Hsieh mengambil udang vegetarian yang terbuat dari konyaku sambil berkata, “Tekstur pada permukaan ini adalah jus wortel yang digambar dengan tangan, jika menggunakan mesin maka tidak mirip, pekerjaan ini sangat memakan waktu.”

Kegigihan Jack Hsieh terhadap pembuatan daging vegetarian selain menarik konsumen mancanegara, juga ditularkan kepada ketiga putranya, mereka semua terjun mendalami produk makanan olahan, saat ini mereka bekerja untuk perusahaan Hung Yang Foods di bagian riset pengembangan dan pemasaran. Dengan bergabungnya generasi muda perusahaan tersebut menghasilkan produk ala Amerika dengan merek Hoya yang ditargetkan untuk pasar luar negeri.

 

Website Vegetarian yang Atraktif

Tren vegetarian tidak hanya tercermin pada perubahan cita rasa pada produk makanan, tetapi juga bermunculan di platform penjualan online. Di masa lalu, banyak pelaku usaha vegetarian online memberi kesan “monoton, lebih mengarah pada keagamaan,” sehingga sulit menarik kelompok pemakan daging untuk mencicipinya. Akan tetapi pada tahun 2017 peluncuran website “Suudays”
(素日子, baca: su ri zi, artinya hari vegetarian), berorientasi pada estetika desain laman website dan pengalaman pengguna, melalui laman yang lebih beragam dan hidup diharapkan dapat mempromosikan konsep vegetarian.

Pada mulanya Suudays bertransaksi jual beli bahan mentah untuk komponen elektronik, beberapa tahun terakhir ini dikarenakan perintis Suudays mempertimbangkan agar operasi usaha dapat berkelanjutan, ditambah lagi dirinya adalah penikmat makanan vegetarian maka situs tersebut bertransformasi menjadi platform penjualan online makanan vegetarian. Manajer divisi produk Allen Chou merespons, “Saat baru terbentuk, 4-5 bulan pertama setiap hari hampir tidak ada pemesanan, atau dalam hitungan satu bulan dengan nilai omzet hanya mendapat 10 ribu-20 ribu saja. Tiga tahun telah berlalu, omzet saat ini mencapai lebih dari NT$ 2 juta per bulan. Tahun ini, omzet penjualan menembus 10 juta bukanlah hal yang mustahil.”

Laman website Suudays menekankan pada estetika, mengesampingkan kesan norak laman website produk makanan vegetarian. “Ada konsumen yang menjelajahi website ini lebih dari 10 menit dan baru menyadari di sini tidak tersedia produk daging.” Allen Chou sambil tertawa berkata, target mereka adalah kelompok non vegetarian, agar mereka dapat memahami makanan vegetarian juga bisa bervariasi dan lezat. Saat ini kelompok pelanggan utama situs ini adalah wanita yang berusia 35-55 tahun dengan produk yang laris terjual adalah mie kering dan bumbu penyedap, sementara untuk kalangan generasi muda cenderung memilih produk vegetarian baru seperti hotdog, gratin sawi putih dan daging burger imitasi.

Membuka dan menelusuri website Suudays, kategori pilihan dalam website ada jenis vegetarian, merek produk vegetarian dan cara memasak, para konsumen dapat memilih kategori sesuai dengan keinginannya. Di antaranya, ada satu kategori spesial “menu restoran Michelin” yang sangat menarik perhatian pengguna website, dan yang lebih mengejutkan adalah menu kari makanan non-vegetarian dari restoran Joseph Bistro juga tercantum dalam daftar tersebut.

Allen Chou mengatakan, saat pertimbangan awal ia memikirkan bagaimana mempromosikan makanan vegetarian, tim kerja beranggapan, “Berbicara tentang makanan, nama Michelin sangat berpengaruh”. Satu demi satu restoran disambangi dan ditanyakan kesediaan mereka untuk mengembangkan produk makanan vegetarian Suudays, dengan harapan agar konsumen vegetarian juga dapat menikmati menu Michelin dan berkat pengakuan dari Michelin maka konsumen pemakan daging juga bersedia mencicipinya.

“Akan tetapi, pada era saat ini, barang yang disukai ada di mana-mana, produk apa pun tidak mungkin hanya dijual di website Anda sendiri. Sebuah website jika tidak memiliki produk sendiri maka akan mudah terpuruk sebagai ladang perbandingan harga.” Maka dari itu Suudays memasarkan produk dengan merek yang sama. Setelah strategi berhasil, produk populer tercatat dalam daftar urutan penjualan terlaris, sebagian besar adalah produk Suudays, misalkan: tempura, bakwan vegetarian, udang gulung vegetarian dan lainnya. Selain dibeli oleh konsumen, juga ada restoran yang memesan. Kinerja Suudays tumbuh dengan stabil, melalui iklan promosi di Facebook yang menjangkau pelanggan dan toko waralaba 7-11 untuk menjual pie dan suikiau (dumpling) menu tahun baru imlek.

Meskipun baru berdiri tiga tahun lebih, Suudays telah mendapat respons positif dari pengguna, Allen Chou mengatakan para pelanggan beranggapan “Suudays memberikan konsep sederhana bagi vegetarian”. Di masa mendatang, mereka akan melanjutkan pengembangan makanan vegetarian agar semakin banyak orang mengetahui diet vegetarian sungguh mudah dan lezat.

 

MORE

Pakar Daging Vegetarian di Taiwan Produk Baru dan Akses Pemasaran Tren Vegetarisme