Kembali ke konten utama
Transformasi Bangunan Pasar Tua Pusat Baru yang Menghubungkan Lanskap dan Budaya
2023-04-17

Pasar Linkou dibangun di sekitar pohon gadog (Bischofia javanica) yang sudah berusia seabad.

Pasar Linkou dibangun di sekitar pohon gadog (Bischofia javanica) yang sudah berusia seabad.
 

Tidak diragukan lagi bahwa markah tanah berukuran besar yang terdapat di setiap negara merupakan panggung kelas satu, di mana para arsitek top saling bersaing. Namun, ruang publik yang terkait dengan kehidupan sehari-hari adalah keberadaan yang lebih diakui oleh masyarakat setempat. Pasar memainkan peran penting dalam kebudayaan masyarakat awam. Dalam beberapa tahun belakangan, banyak pasar tua di Taiwan mulai menanggalkan atap seng mereka kemudian mengenakan pakaian baru. Selain merombak penampilan fisik yang ada, sebenarnya apa yang berbeda dari yang sebelumnya?

 

Segar, vitalitas dan menggugah selera……. Selain beberapa kondisi mendasar di atas, visi apa yang bisa disampaikan oleh pasar? Mungkin akan se-avant garde “Alun-alun Bazar” (Markthal) di Rotterdam, Belanda, dengan desain bangunan melengkung, yang kemudian mengintegrasikan fungsi kantor, perumahan sosial dan pasar. Hal ini benar-benar menumbangkan stigma kuat pasar, yang juga menguraikan visi kota masa depan. Atau mungkin akan sesederhana “Pasar Boguang” yang terdapat di Pelabuhan Ikan Nanliao, Hsinchu. Ini adalah karya arsitek Lin Sheng-feng, desain garis bergelombang yang halus mencerminkan panorama laut lepas, memperlihatkan gaya arsitektur Beaux-Arts yang kental.

Ruang-ruang ini selalu menarik perhatian orang, selain mengumpulkan komoditas prima dari seluruh dunia, kunci utamanya terletak pada desain. Namun, ketika saya bertanya kepada Lu Chun-ting, sosok yang sudah menangani 3 proyek pasar, apa yang menjadi harapannya terhadap arsitektur pasar? Ternyata jawabannya sangat pragmatis. Ia mengatakan, daripada membicarakan konsep dan cita-cita, ia lebih berharap karyanya, “Bisa dimengerti oleh semua orang, mudah untuk didekati dan bisa disukai banyak orang.”
 

Pasar Boguang terletak di Pelabuhan Ikan Nanliao, Hsinchu.

Pasar Boguang terletak di Pelabuhan Ikan Nanliao, Hsinchu.
 

Dorong Keterbukaan dan Akses

Di tahun kesebelas sejak bisnisnya dimulai, firma arsitektur yang dipimpin oleh Lu Chun-ting telah berhasil menangani banyak proyek konstruksi publik, meliputi pusat perawatan jangka panjang, sekolah dan pasar. Secara berturut-turut, Lu Chun-ting telah merancang tiga bangunan pasar umum, salah satu yang paling representatif adalah Pasar Zhongli No.1 dan Pasar Linkou yang selesai dibangun pada tahun 2020. Di samping itu, masih ada Pasar Longtan Taoyuan, yang saat ini tengah direnovasi.

Seperti yang disebutkan Lu Chun-ting, “Mudah dimengerti, mudah didekati”. Dari sudut pandang seorang pengguna, saya memahaminya sebagai ungkapan yang “manusiawi”. Dalam pertemuan tersebut, kami kebetulan berdiskusi tentang Taipei Chien-Cheng Circle, yang baru dihancurkan beberapa tahun lalu. Bangunan bundar besar berdiri tepat di tengah jalan yang sibuk. Bangunan tersebut tertutup rapat dengan tirai kaca, serta tidak memiliki panduan jelas yang mengarahkan akses warga untuk masuk dan keluar. Taipei Chien-Cheng Circle tidak mampu menarik banyak pelanggan dan harus berakhir dengan kegagalan.

Belajar dari pengalaman sebelumnya, arsitek masa kini lebih berkomitmen untuk memikirkan bagaimana membuka ruang pasar yang tadinya tertutup. Pasar Nanmen Taipei yang kini tengah dibangun adalah contohnya. Proyek ini dirancang oleh Bio-Architecture Formosana, sebuah firma arsitektur yang dipimpin oleh arsitek Chang Ching-hwa dan Kuo Ying-chao. Dilihat dari diagram simulasi, bangunan besar dengan ketinggian 12 lantai ini diharapkan akan menggunakan banyak jendela besar (floor to ceiling windows), yang menghadirkan kesan luas dan lapang. Fasad bangunan yang tajam menghadap ke persimpangan Jalan Roosevelt dan Jalan Nanhai dihancurkan, kemudian disulap menjadi ruang balkon untuk bersantap makanan. Kerumunan warga yang datang akan bersinergi dengan pemandangan jalan yang ramai di luar bangunan.

“Bukalah ruang tertutup itu dan pandu orang untuk masuk”, konsep ini diterapkan sepenuhnya di Pasar Zhongli No.1. Pasar Zhongli No.1 adalah proyek pembangunan pasar pertama yang berhasil dimenangkan oleh Lu Chun-ting. Sebagai warga lokal Zhongli, Lu Chun-ting sangat menyukai Pasar Zhongli No.1, yang juga dikenal dengan sebutan “The Big Clock”. Sambil tersenyum ia berkata, perspektif sebagai warga setempat telah membantunya memenangkan proyek tersebut, meskipun saat itu ia baru memulai usaha.

“Teknik mendasar dari bangunan ini adalah membuat orang di luar dapat melihat vitalitas kehidupan yang terdapat di dalam bangunan,” demikian lanjutnya. Pasar kembali dibangun di tempat asalnya. Fasad utama bangunan yang menghadap ke jalan, terbuat dari tirai kaca. Di atas tirai kaca tersebut juga diletakkan jam berukuran 2 lantai, untuk mengembalikan citra “The Big Clock” yang sudah dikenal sedari dahulu. Dinding transparan memungkinkan mereka yang melintas untuk melihat langsung arus lalu-lalang warga di dalam bangunan. Ia juga mendesain area-area di depan dan belakang bangunan, seperti alun-alun, teras di atap, serta beberapa eskalator, elevator dan tangga darurat yang terdapat di luar bangunan, sebagai penyangga dan penghubung antara bagian “dalam” dan “luar”. Tujuannya adalah “Membuat mereka yang berada di luar untuk masuk ke dalam karena rasa penasaran,” demikian katanya.
 

Dengan atap hijau bergelombang, Pasar Buah dan Sayuran Xinhua memiliki ciri khas tersendiri. Ini akan menjadi daya tarik wisata yang baru di Tainan.

Dengan atap hijau bergelombang, Pasar Buah dan Sayuran Xinhua memiliki ciri khas tersendiri. Ini akan menjadi daya tarik wisata yang baru di Tainan.
 

Desain Ramah Lingkungan

Dengan suara yang lembut, Lu Chun-ting tidak terlalu berapi-api saat berbicara perihal ide desain. Tanpa terlalu muluk-muluk, ia lebih banyak menggunakan konsep “lingkungan”, untuk merujuk pada syarat yang mendasar, serta menggunakan “merapikan” untuk mewakili teknik desain arsitektur. Hal ini menyiratkan sikapnya yang berbasis pada lingkungan, sedangkan alam adalah tema yang perlu dipadukan dengan menggunakan teknik desain.

Sebagian besar proyek yang ditangani oleh firmanya berhasil memperoleh sertifikat emas atau berlian bangunan hijau dari Taiwan EEWH. “Bangunan hijau adalah salah satu keahlian kami,” ungkap Lu Chun-ting dengan gamblang dan penuh percaya diri. Namun ia menegaskan, sertifikasi ini bersifat sekunder, yang paling mendasar adalah bagaimana menciptakan ruang yang nyaman, serta bersinergi dengan lingkungan, iklim dan geografis setempat. Inilah yang menjadi fondasi dan tujuan utama dari bangunan hijau. Lu Chun-ting mengungkapkan, kebanyakan orang mengenal prinsip arsitektur yang berbunyi “menghadap ke selatan”. Ia menekankan, selama desain orientasinya sesuai, maka udara di dalam ruangan akan secara alami menyesuaikan perbedaan musim, misal hangat di musim dingin atau sejuk di musim panas. Dengan demikian, tidak perlu menghabiskan lebih banyak uang untuk membeli kaca hemat energi atau mesin pendingin ruangan termutakhir. Biaya untuk membangun bangunan hijau juga tidak lebih mahal dari bangunan biasa.

Namun fokus desain akan berbeda ketika berbicara perihal arsitektur pasar. Karena kriteria fungsional yang ada, serta harus memperhitungkan sistem drainase dan ventilasi, belum lagi dengan suhu Taiwan yang tinggi dan sering hujan, kesegaran produk harus tetap terjaga dan tidak boleh terkena sinar matahari, maka fokus desain akan diletakkan pada konsep pencahayaan. Lu Chun-ting lebih lanjut menuturkan, pemasangan jendela besar lebih diprioritaskan menghadap ke utara, karena sinar matahari dari kawasan utara lebih lembut. Namun, karena Taiwan sering diguyur hujan setelah siang hari, maka pada bagian jendela akan dipasang pelindung. Sedangkan untuk bagian yang menghadap selatan dapat menggunakan pelindung matahari horizontal, tetapi jangan terlampau ditutup, karena akan menyebabkan bagian interior terkesan gelap. Sementara untuk bagian yang menghadap timur dan barat tidak pelu dipasang jendela.
 

Pasar Zhongli No. 1 yang telah direkonstruksi, memungkinkan warga yang lewat untuk melihat langsung pemandangan di dalam pasar melalui tirai kaca yang dipasang. The Big Clock yang memiliki tinggi 2 lantai tersebut juga mengembalikan citra lama dari pasar Zhongli.

Pasar Zhongli No. 1 yang telah direkonstruksi, memungkinkan warga yang lewat untuk melihat langsung pemandangan di dalam pasar melalui tirai kaca yang dipasang. The Big Clock yang memiliki tinggi 2 lantai tersebut juga mengembalikan citra lama dari pasar Zhongli.
 

Masa Depan Cemerlang, Dimulai dari Pasar

Pasar dibangun dengan mementingkan sejumlah faktor, meliputi kenyamanan lokasi, sirkulasi logistik dan kepadatan pengunjung. Struktur bangunan yang didirikan secara sederhana dan telah berusia lebih dari setengah abad, kini terlihat lesu, relokasi pusat perbelanjaan komersial bisa berdampak pada pembubaran keramaian, dan kejayaan yang pernah ada tidak akan kembali lagi. Oleh karena itu, rekonstruksi bangunan pasar tua, bukan hanya sekedar merobohkan lalu membangun kembali, melainkan mengorganisir ulang unsur kebudayaan setempat, serta memikul visi untuk menghidupkan kembali dan merevitalisasi kawasan bersangkutan.

Sama halnya dengan Pasar Buah dan Sayuran Xinhua Tainan yang diresmikan pada September 2022. Bangunan yang menelan biaya sekitar NT$ 600 juta ini dirancang oleh arsitek Taiwan Lee Fanglin bekerja sama dengan perusahaan arsitek Belanda, MVRDV, yang pernah mendesain Markthal di Rotterdam. Kami mengikuti Lee Fanglin yang menjabat sebagai Manajer Umum Perusahaan Distribusi Produk Pertanian Tainan, mengunjungi lokasi lama dan baru Pasar Xinhua. Pasar Xinhua yang lama masih beratapkan seng, sehingga ketika musim panas tiba, upaya untuk menurunkan suhu akan sangat terbatas, meski telah dipasang kipas angin dan saluran penyemprotan air.

Saat datang ke Pasar Xinhua yang baru, atap hijau berbentuk gelombang didesain lebih tinggi dan membentang luas. Selain mencerminkan karakteristik perbukitan yang terdapat di sekitar lokasi, desain ini juga memberikan efek yang menyejukkan. Berdiri di sisi semi terbuka, maka akan terasa angin sepoi-sepoi yang tengah bertiup. “Temperatur di kedua tempat, berbeda sekitar 6°C,” ungkap Lee Fanglin yang pernah langsung mengukur suhu dengan termometer.

Kurangnya ruang dan masalah fasilitas yang kian usang merupakan alasan utama mengapa pasar tua direlokasi. Ketika Lee Fanglin mengajak kami ke lantai atas dari bangunan pasar yang baru, kami melihat hamparan hijau yang menyegarkan. Lee Fanglin yang akrab dengan seluk-beluk pasar kemudian berbicara tentang berbagai rencana, bagaimana mengombinasikan fungsi grosir dengan pariwisata pada masa mendatang, tatkala ia terlihat sangat berekspresi dan nada bicaranya pun bergejolak. Mengalihkan topik pembicaraan, Lee Fanglin menunjuk ke area wisata yang terletak di sekitar, misal kawasan wisata Hutopi, Tainan Shan-Shang Garden and Old Waterworks Museum dan Tainan City Zuojhen Fossil Park. Ia menuturkan, layanan logistik, katering dan penjualan yang dimiliki oleh pasar, dapat bersinergi kemudian menghubungkan berbagai tempat di Tainan dan menciptakan poros pariwisata. Sampai di sini, kami akhirnya memahami bahwa bagi seorang arsitek bahkan operator, sebuah pasar haruslah ditempatkan dalam peta pembangunan daerah yang lengkap, dengan demikian akan lebih bermakna.

Layaknya perkataan yang ditulis oleh penulis kuliner, Han Liangyi, “Setiap kali saya pergi ke negara asing, hal pertama yang saya lakukan setelah tiba adalah bertanya kepada penduduk lokal, di mana pasar mereka berada.” Dibandingkan dengan spot-spot wisata, museum ternama dan galeri seni, alasan mengapa para wisatawan lebih rela mengunjungi area pasar, bukan hanya untuk memenuhi kesenangan berburu atau membeli harta karun, tetapi juga dikarenakan adanya peralihan identitas dari Orang Luar menjadi Orang Dalam. Ketika berkunjung ke pasar, wisatawan asing akan beralih ke kehidupan masyarakat setempat. Tidak hanya merasakan aneka produk yang berbeda di setiap musim, tetapi juga dapat menjadi bagian dalam evolusi pembangunan lokal. Perspektif seperti di atas dapat dirasakan, baik oleh turis asing maupun penduduk lokal, pasar Taiwan yang telah berubah wajah, tentu layak untuk kita kunjungi.

 

MORE

Transformasi Bangunan Pasar Tua Pusat Baru yang Menghubungkan Lanskap dan Budaya