Kembali ke konten utama
Kesegaran dari Lahan ke Metropolitan Di Pasar Shi-Dong dan Bursa Petani Plaza Hope
2023-04-24

Stan pasar Shi-Dong dikelola seperti perusahaan, menciptakan pasar tradisional yang modern, misalnya mantou Tong generasi IV, memodifikasi desain stan, mengembangkan model mantou baru dan terus berinovasi.

Stan pasar Shi-Dong dikelola seperti perusahaan, menciptakan pasar tradisional yang modern, misalnya mantou Tong generasi IV, memodifikasi desain stan, mengembangkan model mantou baru dan terus berinovasi.
 

Setiap bepergian ke luar negeri, saya selalu tertarik untuk berkunjung ke pasar meninjau produk hasil lokal dan merasakan kehangatan interaksi sesama manusia. Dengan naluri sama kami mengunjungi 2 pasar yang berada di kota metropolitan Taipei. Pasar Shi-Dong yang berpredikat “pasar tradisional bintang 5”, terkesan luas dan nyaman, dekor indah tiap-tiap stan bagaikan di sebuah mal yang nyaman. Sedangkan pada setiap akhir pekan, Plaza Hope menjadi tempat berkumpulnya para petani dari berbagai daerah di Taipei untuk menjual hasil pertanian secara langsung ke meja makan setiap pelangan. Berkeliling di pasar tradisional dalam kota seperti ini memberikan kepuasan tersendiri bagi pembeli, selain bisa berbelanja sepuasnya, hati pun menjadi tenteram melihat produk yang didatangkan langsung dari lahannya.

 

Orang yang pertama kali berkunjung ke pasar Shi-Dong, pasti akan segera mengabadikan keadaan pasar dengan ponselnya. Sebab di depan mata terbentang ruang belanja yang terang dan luas, setiap stan tertata apik penuh dengan buah-buahan, sayur-sayuran, ikan dan daging segar, terlebih lagi tidak tercium bau amis sedikit pun, Anda bisa berkeliling di pasar tradisional yang ber-AC dengan nyaman.

 

Semua yang Segar Ada di Sini

“Cumi-cumi pada saat baru tertangkap penampakannya transparan, maka semakin segar kulitnya semakin hidup, dengan sentuhan lembut saja kulitnya akan sedikit  berubah warna.” Penjelasan ramah dari penjual memperkaya pengetahuan pengunjung yang baru saja tiba. Cumi-cumi ini baru saja ditangkap tengah malam dan segera didatangkan dari pelabuhan ikan secara langsung ke pasar sebagai pasokan segar di pagi buta.

Para pelanggan tetap setelah membeli hasil laut akan segera meminta penjualnya memvakum dalam beberapa kemasan dengan porsi sekali makan, selain agar cita rasa masing-masing makanan tidak saling terkontaminasi, juga memudahkan pencairan bahan makanan saat diperlukan. Tidak hanya stan hasil laut, stan penjual daging di pasar Shi-Dong juga dilengkapi dengan mesin vakum, untuk mengoptimalkan pelayanan prima kepada pelanggan.

Pasar ini berdekatan dengan sekolah Internasional Jepang dan Amerika, sehingga konsumennya banyak terdiri dari wisatawan lokal dan luar negeri yang berdaya konsumsi tinggi, untuk itu tidak heran jika pemilik stan di pasar Shi-Dong menyediakan barang berkualitas tinggi. Stan penjual tomat kecil juga menyediakan aneka tomat sesuai dengan rasa dan tekstur yang berbeda, dan dapat dipilih sesuai dengan kesukaan para pelanggan, bagaikan berada di sebuah tempat yang dapat mencicipi beraneka rasa minuman keras.

Stan-stan pasar Shi-Dong mempunyai kontrak tetap dengan Pemerintah Kota Taipei, mereka berdagang seperti mengelola sebuah perusahaan dengan cermat. Seperti stan sayuran Suhohui yang telah beroperasi selama 7 tahun, berbeda dengan stan sayuran biasa yang menata sayuran di atas tempat kardus, Suhohui menaruh sayurannya di atas keranjang rotan dan bambu yang rapi. Papan nama nya memakai tulisan berdimensi warna hijau dengan dasar kuning, sangat serasi dengan warna sayuran dagangannya, membuat ruangan terkesan sangat organik.

Sebagai stan yang khusus menjual sayuran organik atau non pestisida, Suhohui mengunjungi para petani skala kecil di seluruh pelosok Taiwan, pemilik stan Mak Lee memperkenalkan sumber dagangannya yang didatangkan langsung dari lahan pertaniannya, “Kubis ini dari Smangus, ini jamur kuping yang dipetik segar dari Douliu, dan ini rimpang adas (fennel bulb) dari Puli, cukup hanya diiris halus dan dibumbui minyak zaitun serta garam merica hitam sudah menjadi lauk yang lezat.”
 

Menikmati harumnya kopi di pasar Shi-Dong, menjajaki indahnya kehidupan.

Menikmati harumnya kopi di pasar Shi-Dong, menjajaki indahnya kehidupan.
 

Pasar Tradisional yang Trendi

Anda akan merasa seperti di dalam pasar swalayan ketika melihat para pengunjung mendorong kereta keranjang yang disediakan badan pengurus pasar. Tetapi obrolan kekeluargaan antara penjual dan pembeli memberitahukan kepada Anda bahwa pasar Shi-Dong adalah pasar tradisional yang sangat bersahabat.

Sedangkan stan penjual daging yang rapi bersih, telah memutarbalikkan kesan stereotip atas pasar tradisional pada umumnya. Misalnya stan daging babi Yongchinhao, daging babi ditaruh dalam lemari es kaca, membuat pembeli merasa aman. Pemiliknya Chen Zhaoming, beberapa tahun lalu sudah mengubah papan mereknya dengan gaya retro yang berdesain minimalis. Daging babi setiap bagian tertata rapi, setiap saat menjaga kebersihan lingkungan. Di dinding stan terpampang gambar babi dengan nama-nama setiap bagiannya, dan ada lampu LED bertuliskan “MIT” yaitu Made in Taiwan, membuat pengunjung merasakan ketelatenan dari sang  penjual.

Pasar Shi-Dong bekerja sama dengan platform pengiriman pesanan, stan menerima pembayaran bergerak, ditambah dengan desain tampilan luar yang menawan memberikan kesan penuh gairah.

Sebenarnya pasar Shi-Dong sudah mulai beroperasi pada 1992, saat itu fasilitas sudah cukup memadai, dan semakin sempurna ketika fasilitas perangkat lunak mulai dikelola Badan Pengurus Pasar. Seperti perhatian atas saluran pembuangan air sudah dilakukan Badan Pengurus Pasar periode I, mereka menetapkan hewan hidup dilarang dibawa masuk ke pasar. Setelah itu mulai ditetapkan peraturan luas stan, guna menjaga kelancaran ruang gerak di tempat-tempat umum. Kepala Badan Pengurus sekarang ini Allan He merancang logo satwa keberuntungan, dan mendorong para pemilik stan untuk merenovasi profil.

Sikap kerja sama yang optimistik dari para pemilik stan membuat pasar semakin maju. Misalnya, stan paling dini, penjual roti mantou marga Tong yang sudah mulai berjualan sejak 1953, hingga kini sudah beroeprasi hingga generasi IV. Memenuhi tuntutan masyarakat modern, mantou marga Tong memodifikasi ukuran, cita rasa, dan mengembangkan kreasi baru seperti mantou berbentuk tokoh kartun, atau menambahkan buah kering dalam mantou sesuai konsep bakeri barat.

Menyadari potensi pariwisata internasional pasar Shi-Dong, pengelola generasi keempat bernama Weylon Tong giat belajar bahasa asing, dan terbukti mantou Tong yang enak telah menarik perhatian chef pastri dari Prancis dan Amerika, demikian pula dengan seorang wanita Jepang yang sudah 3 kali ke Taiwan dan selalu berkunjung ke pasar Shi-Dong. Melihat foto bersama antara Weylon Tong dengan para langganan mancanegara yang tersimpan dalam ponselnya, semakin memancarkan betapa besar potensi internasional pasar Shi-Dong.

 

Kejutan Indah Tanpa Pamrih

Plaza Hope yang terletak di dekat stasiun MRT Shandao Temple Taipei, menjadi ajang pasar pertemuan para petani, nelayan dan peternak dari seluruh Taiwan di akhir pekan. Meskipun waktu operasi resmi pada pukul 10 pagi, tetapi pelanggan sudah mulai berdatangan dengan masing-masing kereta keranjang pada pukul 9 lebih. Tanpa terkecuali, penulis parenting Wang Pitsu juga suka mendatangi pasar pada akhir pekan karena ia suka meneliti kuliner rumahan, berkeliling dalam pasar dan menjajaki industri perikanan dan pertanian Taiwan dengan baik.

Wang Pitsu ketika berbelanja di pasar petani plaza Hope, ia suka berkeliling melihat dulu, apa saja yang patut ia beli di hari ini. Ia tampak seperti seorang pemburu bahan makanan, blusukan ke dalam pasar dengan pandangan matanya yang tepat, kami yang mengikuti dari belakang, sering tanpa sadar, Wang sudah berada di tempat yang jauh sedang bercakap-cakap dengan salah satu penjual.

Berbelanja setengah hari sudah berhasil membuka mata kita, tidak perlu mengawatirkan buah tin yang merekah rasanya kurang manis atau mentah, jamur merang yang dikeringkan petani jamur cara masaknya mirip dengan jamur shitake, tetapi memberikan aroma yang luar biasa menawan, Wang Pitsu yang sudah sering keluar masuk pasar petani di seluruh Taiwan juga berteriak senang ketika pertama kali menemukannya.

Wang Pitsu sering memperhatikan secara khusus “simpanan pribadi” yang ditaruh di samping oleh petani, selain hasil pertanian utama yang diperdagangkan, misalnya lobak kering hitam yang berusia 20 tahun lebih dari stan petani rebung, atau telur ayam di stan budi daya madu, telur ayam itu dari ayam-ayam yang dipelihara secara liar di lahan budi daya madunya, karena berlebihan maka dibawa serta untuk dijual di pasar akhir pekan dengan harga layak.

Plaza Hope setiap akhir pekan menghadirkan stan dari petani berbeda, disesuaikan dengan musim, maka setiap akhir pekan akan berdatangan petani dari daerah yang berbeda yang menyajikan produk kebanggaan petani.

Sambil tersenyum, Wang Pitsu mengatakan, “Setiap kali saya datang ke Plaza Hope, maka akan ada kejutan yang tidak terduga.” Melihat produk pertanian yang baru, Wang Pitsu akan membeli untuk kemudian mencobanya. Dengan demikian dapat menambah tema baru di atas meja makan, serta meningkatkan vitalitas kehidupan
 

Wang Pitsu yang sering mencari produk kejutan di Plaza Hope, selain membeli sayuran, juga suka mampir ke toko bunga di sana, menambah kesemarakan hidupnya.

Wang Pitsu yang sering mencari produk kejutan di Plaza Hope, selain membeli sayuran, juga suka mampir ke toko bunga di sana, menambah kesemarakan hidupnya.
 

Rantai Indah dari Lahan Asal Langsung ke Meja Makan

Plaza Hope yang dibuka pada 2001, tujuannya untuk memberikan harapan kembali kepada para petani yang terdampak oleh bencana gempa dahsyat 21 September 1999 di Taiwan sentral, di sana disediakan arena menjual produk mereka. Agar dapat secepatnya memulihkan mata pencaharian para petani, maka mereka diizinkan untuk memamerkan dan menjual produk mereka di kawasan metropolitan Kota Taipei. Hal ini mencerminkan harapan bagi para petani, sehingga lahirlah nama “Plaza Hope”.

Pejabat senior Divisi Pengolahan dan Pemasaran Komisi Pangan Pertanian Hsu Hwey-ying mengatakan, Plaza Hope menjadi jendela industri pertanian Taiwan, selain sebagai arena pameran pemasaran, ia juga berharap pasar ini bisa menyampaikan konsep “mengonsumsi produk lokal sesuai dengan musimnya”, mendorong masyarakat mencintai produk pertanian nasional.

Petani menyiapkan persyaratan standar logo produk organik, logo produk unggul Taiwan CAS, logo standardisasi produk beresume dan QR code untuk menelusuri asal usul produk, sedangkan konsumen datang ke arena untuk berinteraksi dengan mereka, berembuk tentang kisah di balik suka duka kinerja mereka, guna mendekatkan jarak antara lahan pertanian ke meja makan.

Hingga kini, Plaza Hope masih berjuang mengembangkan jumlah pelanggan bagi para petani. Sebagai contoh, petani kacang tanah Zhang Jian-hao, tidak hanya menanam kacang tanah saja, tapi ia juga belajar membuat camilan gula kacang tanah yang tidak lengket di gigi, setelah mengakumulasi pelanggan di Plaza Hope, ia sudah mampu menambah fasilitas pengolahan tahap awal. Demikian pula petani jagung ungu Hu Zhihong, petani baru yang tanpa penyalur pemasaran, Plaza Hope menyediakan arena pemasaran baginya, dan sekarang produknya sudah bisa rutin diekspor ke Hongkong.

Ada sebuah toko bunga mungil di Plaza Hope, bunganya bisa dibeli per tangkai. Pemilik toko bunga ini sambil tersenyum mengatakan, “Setelah berbelanja di Plaza Hope, jangan lupa membawa serta 3 tangkai bunga untuk mempercantik kehidupan Anda.” Hsu Hwey-ying sambil tertawa menuturkan dirinya setiap datang ke Plaza Hope, bisa seharian sambil berkeliling pelan-pelan, ngobrol panjang, dan kalau sudah lelah ia akan menikmati hidangan sedap yang disediakan sekolah kuliner Dewan Pertanian yang terdapat di area food court. Kalau ada produk yang menarik, ia akan meminta kartu nama agar bisa memesan secara langsung untuk dikirim ke rumah, tetapi ia meminta kepada masyarakat untuk datang ke Plaza Hope di musim panen, bertatap muka dengan para petani, seperti halnya berjumpa dengan sahabat lama. Interaksi sesama manusia itu sangat hangat, dan biarlah Plaza Hope menjadi arena menyampaikan cinta kasih.

 

MORE

Kesegaran dari Lahan ke Metropolitan Di Pasar Shi-Dong dan Bursa Petani Plaza Hope