Kembali ke konten utama
Sudah Minum Teh Herbal Hari Ini? Selamat Datang di Dunia Herbal Taiwan
2023-07-17

Di toko obat herbal, dijual herbal kering atau yang segar.

Di toko obat herbal, dijual herbal kering atau yang segar.
 

Dalam kunjungan wisata Anda ke Taiwan di musim panas yang gerah, pernahkah orang Taiwan menawarkan Anda untuk meneguk secangkir teh herbal penangkal panas dalam? Menelusuri sepanjang jalan herbal di kawasan Wan hua, setiap toko kecil dipenuhi oleh ratusan ragam jenis herbal, bagaikan Diagon Alley dalam cerita Harry Potter. Kalau Anda sakit kepala akibat kepanasan, akan ada yang mengusulkan Anda mandi herbal daun mugwort, atau mengendurkan otot leher dan pundak yang lelah dengan moksibusi terapi asap selama seperempat jam. Masih ada lagi, tahukah Anda bahwa obat Covid-19 NRICM 101 yang terbuat dari obat-obatan tradisional Tionghoa, salah satu bahannya adalah raja tanaman herbal daun amis-amisan?

 

Tiada herbal yang bukan obat, hampir semua jenis tanaman memiliki khasiat. Tanaman herbal bahan obat yang dijual di toko-toko herbal, berbeda dengan obat tradisional Tiongkok yang harus diproses dulu baru bisa digunakan, mayoritas mengandalkan impor dari luar negeri, tetapi aneka tanaman herbal segar yang kita jumpai di toko obat herbal, 90% ke atas tumbuh liar di Taiwan atau hasil budidaya di kebun obat herbal. Nah, sudah siap-siap bersama kami meloncat masuk ke lubang kelinci herbal? Selamat datang di dunia herbal Taiwan.
 

Toko herbal mungil tapi berisi ratusan jenis bahan obat herbal.

Toko herbal mungil tapi berisi ratusan jenis bahan obat herbal.
 

Dunia Yang Tersembunyi

Ingin mengenal herbal Taiwan, tidak perlu jauh-jauh ke daerah pegunungan terpencil, cukup datang ke terminal MRT Xiangshan, di pintu keluar, taman Xiangshan sudah terbentang di hadapan mata Anda. Dasha Lee, seorang pakar herbal dan guru Universitas Komunitas Xinyi Taipei, memandu kami mengelilingi taman, terdapat hampir seratus jenis tanaman obat herbal di sana.

Sebagai pembukaan ia mengatakan, “Di dunia herbal, kami harus mengamatinya dengan rendah hati sambil berjongkok, jika kita melihat dengan berdiri, maka yang kelihatan semua sama adanya.” Maka kami pun berjongkok, mendekatkan jarak dengan tanah, semula yang kami lihat hanya sebentang tanaman hijau saja, tetapi dengan mengikuti jejak kaki Dasha Lee, begitu ia menunjuk dengan berujar: Oriental false hawksbeard (Youngia japonica), rabbit milkweed (Ixeris chinensis), Korean mock strawberry (Duchesnea chrysantha), Japanese mahonia (Gonostegia hirta), semanggi gunung (Hydrocotyle batrachium), dwarf jo-jo (Soliva anthemifolia), broadleaf plantain (Plantago major), running mountain grass (Oplismenus compositus), pegagan (Centella asiatica), creeping woodsorrel (Oxalis corniculata), redflower ragleaf (Crassocephalum crepidioides), wood bittercress (Cardamine flexuosa) dan lain-lain. Barulah kami menyadari, di antara sebentang tanaman hijau, setiap tangkai tanaman herbal berpose beda satu sama lain, bagaikan foto yang berdimensi, satu persatu mencuat keluar dalam lautan warna hijau.

Dasha Lee menguraikan satu persatu, seperti semanggi gunung (Hydrocotyle batrachium), dulu adalah obat herbal yang penting, untuk mengobati bayi kuning (Neonatal jaundice) dan juga obat diuretik. Daun dwarf jo-jo (Soliva anthemifolia) seperti daun wortel, bisa dimakan sebagai sayuran salad, pemakaiannya seperti daun peterseli. Tanaman sawi langit (Vernonia cinerea) yang berbunga ungu kecil-kecil, khusus mengobati flu. Pegagan (Centella asiatica), nama mandarinnya berarti akar guntur karena setiap hujan berguntur ranting batangnya akan tumbuh subur. Sedangkan wood bittercress (Cardamine flexuosa) berkacang panjang dan enak untuk dinikmati sebagai sayur.

Di awal musim semi, daun youngia japonica paling ranum dan enak, Dasha Lee memetiknya untuk dimasak bersama mi instan. Sedangkan rabbit milkweed (Ixeris chinensis) yang berbunga kuning seperti youngia japonica mereka serumpun dari keluarga asteraceae, bentuknya mirip, cara untuk membedakannya adalah youngia japonica, semua daunnya tumbuh langsung dari akar, sedangkan rabbit milkweed (Ixeris chinensis) daunnya tumbuh di tangkai.

Jangan hanya melihat ke tanah melulu, tanaman herbal Taiwan juga mencakup jenis pohon dan perdu, Dasha Lee meminta kami menengadah mengenali Taiwan crape myrtle yang kulit pohonnya mulus licin, disebut juga sebagai “pohon yang tidak bisa dipanjat kera”, dulu dipakai nenek moyang untuk merawat otot dan tulang. “Pohon lengkeng yang mempunyai aneka nama seperti nan gui yuan, ginseng utara dan gui yuan, akarnya direbus untuk diminum, karena semua orang tahu bahwa lengkeng berkhasiat sebagai penambah darah.”

Mencoba mengamati tanaman herbal dengan penglihatan, dengan meraba tangkai daunnya, merasakan teksturnya yang licin atau berbulu, Anda juga bisa memetik sebuah daun lalu diremas-remas dan mencium bau aromanya, Dasha Lee mengatakan, “Ketika Anda mulai mengenalnya, maka Anda melihat keberadaannya.”

 

Akumulasi Kepiawaian Nenek Moyang

Mendengarkan penjelasan Dasha Lee sepanjang jalan, dalam uraiannya ia sering menyinggung khasiat herbal yang bisa menghilangkan kadar air berlebihan dalam tubuh, hal ini sangat erat kaitannya dengan sifat iklim Taiwan yang lembap karena negara kepulauan, “Kelembapan yang berlebihan akan membuat badan tidak nyaman, nenek moyang menemukan bahwa dengan mengasup tanaman herbal tertentu, badannya menjadi ringan dan gesit, oleh karena itu mereka mencatatnya secara khusus.”

Ilmu pengetahuan tentang herbal mulai dicatat dan dikumpulkan secara sistematis, Dasha Lee mengatakan, dimulai sejak zaman kolonial Jepang pada tahun 1924, dalam “Buku Catatan Obat Herbal Rakyat Taiwan”, yang ditulis oleh pakar tumbuh-tumbuhan Jepang Syuniti Sasaki, tercatat ada 579 macam tanaman, ini telah membuka pintu riset atas obat-obatan herbal di Taiwan.

Pada 1945, Asosiasi Pencinta Tanaman Taiwan mencetak “Kumpulan Ilustrasi Tanaman Liar Taiwan yang Dapat Dimakan”, di mana tercatat 100 macam herbal Taiwan dan juga terlampir cara pemakaiannya. Dasha Lee kemudian memperkenalkan buku-buku lain, seperti “Dunia Herbal” yang diterbitkan oleh Zhong Dingquan pada tahun 1977, buku “Obat Herbal Umum” ditulis oleh Zheng Linzhi pada tahun 1996, lalu pada tahun 2010 buku “Cara Pemakaian Obat Herbal Taiwan Asli” ditulis oleh Weng Yicheng ahli herbal generasi ketiga. Generasi demi generasi pencinta herbal, setapak demi setapak menciptakan dunia herbal asli Taiwan, Dasha Lee menerbitkan bukunya pada 2021 berjudul “Herbal Taiwan Empat Musim”, melanjutkan pengetahuan herbal dengan belajar dari manusia dan dari tanah kepada generasi berikutnya.
 

Pemanfaatan tanaman herbal sangat luas, bisa menjadi bahan dasar untuk membuat bacang, kue ku, atau dijadikan minuman teh gratis di pinggir jalan, semuanya menjadi lingkaran budaya herbal Taiwan.

Pemanfaatan tanaman herbal sangat luas, bisa menjadi bahan dasar untuk membuat bacang, kue ku, atau dijadikan minuman teh gratis di pinggir jalan, semuanya menjadi lingkaran budaya herbal Taiwan.
 

Herbal Dalam Kehidupan Sehari-hari

Kami bertemu dengan seorang warga ketika berjalan di taman Xiangshan, ia memperkenalkan tanaman daun jintan yang ditanam di depan rumah, menurutnya jika badan meradang, panas dalam, kita cukup mencuci daunnya dengan air garam, lalu kita makan, dan ajaib sekali, kita langsung sembuh. Di sana kami kembali menemukan sebuah tanaman yang berbau unik, Dasha Lee mengatakan “Coba Anda cium baunya dysphania ambrosioides, ini semacam shecao yakni rumput ular, orang-orang zaman dulu menanamnya di sekitar rumah, untuk mencegah ular masuk ke rumah. Selain itu juga bisa dipakai untuk mandi, karena berkhasiat menghilangkan Dermatitis Atopik.”

Yang sering ditemui seperti alpinia yang termasuk dalam keluarga jahe, daunnya sering digunakan untuk membungkus bacang, tetapi menurut Dasha Lee ini sangat disayangkan karena alpinia bermanfaat untuk meredakan panas dan membuat badan berkeringat, daun alpinia yang segar maupun kering bisa dijadikan bantal herbal untuk membantu tidur lebih nyenyak, atau dipakai untuk mandi herbal.

Lidah buaya yang sering menjadi salah satu bahan minuman di Taiwan, adalah kosmetik alami yang bisa menyejukkan kulit yang terbakar sinar matahari, selain itu juga bisa menumbuhkan rambut.

Pemanfaatan daun mugwort sangat beragam, efeknya dalam terapi diet tidak diragukan lagi, dalam kepercayaan rakyat bisa digunakan untuk menolak bala, bisa juga sebagai bahan moxa terapi asap, lalu bisa juga untuk mengusir lalat dan nyamuk. Suku Hakka suka menggunakan daun Indian epimerdei sehingga disebut juga sebagai daun “Desmodium caudatum Hakka”, anak bayi yang baru lahir dimandikan dengan air daun Desmodium caudatum Hakka, balita yang sering menangis di malam hari atau sering sakit-sakitan, juga menggunakan air daun ini untuk membasuh mukanya, memandikannya, dengan tujuan agar bertumbuh besar dengan selamat, di Hari Duanwu (Festival Peh Cun), daun ini digantung di depan pintu rumah untuk penangkal bala, tanaman desmodium caudatum menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari suku Hakka.

 

Aneka Herbal Tak Terbatas

Penduduk Asli Taiwan yang mencintai alam bebas, sangat piawai dalam memakai herbal. Seperti euphorbia formosana hayata yang warna bunganya kuning, menjadi obat luka gigitan ular yang manjur. Tanaman “Zanthoxylum ailanthoides” yang semua batang dan ranting pohonnya ditumbuhi penuh dengan duri, mempunyai nama lain yaitu “Burung Tidak Hinggap”, daunnya menjadi hidangan penting dalam kuliner suku penduduk asli, selain sebagai sayur, juga sebagai bumbu, salad, campuran dalam telur dadar, dan dibuat sup yang lezat. Begitu banyak tanaman herbal tersembunyi, menjadikan hal ini sebagai sumber pengetahuan dalam kehidupan suku penduduk asli.

Selain tanaman herbal asli Taiwan, ada juga yang dibawa masuk oleh imigran ke Taiwan, menjadi salah satu bagian dari keluarga besar herbal di Pulau Formosa ini selama bertahun-tahun.

Putri malu dari benua tropis Amerika didatangkan ke Taiwan pada abad 17, nenek moyang memanfaatkan akarnya untuk “Berbagai macam pengobatan mengobati insomnia, menurunkan panas dalam tubuh, gula darah dan asam urat.” Ketul bunga besar (Bidens pilosa) berasal dari Okinawa, adalah bahan pokok untuk membuat teh herbal penurun panas dalam.

Pandan yang dibawa masuk oleh imigran Asia Tenggara mempunyai khasiat menurunkan gula darah, pamornya sempat meningkat drastis. Mikania micrantha yang kecil-kecil bunganya, mempunyai daya hidup kuat, di Taiwan timur sudah ada yang membuat cairan anti nyamuk dari bahan ini, khusus untuk menangkal nyamuk hitam yang kecil (Forcipomyia taiwana).
 

Dalam kelas Dasha Lee (kiri), para siswa belajar mengenal tanaman herbal, mencicipi kuliner herbal, membawa herbal masuk ke dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kelas Dasha Lee (kiri), para siswa belajar mengenal tanaman herbal, mencicipi kuliner herbal, membawa herbal masuk ke dalam kehidupan sehari-hari.
 

Pesta Jamuan Herbal

Dalam kelas kuliner “Dapur Sehat Herbal” Dasha Lee mengajarkan cara mengolah masakan sehat dengan tanaman herbal. Pada hari peliputan kami, ia memperkenalkan beberapa menu masakan herbal, meja makan dipenuhi oleh aneka lauk herbal, ada saus miso herbal, tempura herbal goreng, bahan yang sedang musim seperti daun youngia japonica, Dasha Lee khusus menjelaskan tanaman herbal ini tidak bisa ditanam sendiri, aromanya semua berkat berkah anugerah alam semesta.

Primadona bubur sayuran sehat adalah ranti (Solanum nigrum), daunnya dimasak menjadi bubur, berkhasiat meredakan panas dalam, peradangan dan melindungi hati karena bisa menawarkan toksik. Teh herbal yang diracik khusus untuk menyambut Tahun Baru Imlek yang juga anti Covid-19 terbuat dari ramuan daun amis-amisan dan daun mulberi, daun amis-amisan bisa menawarkan racun, mengeluarkan kadar air yang berlebihan dalam tubuh, membersihkan dan menyamankan paru-paru, menurunkan tekanan darah, sedangkan daun mulberi bisa meredakan batuk, mengencerkan dahak, menurunkan gula darah dan menjernihkan darah.

Dedaunan herbal ini semua diambil dari alam sekitar kita, masing-masing mempunyai peran dan manfaat, adalah aset peninggalan nenek moyang yang sangat berharga. Apakah Anda ingin mengenal lebih banyak? Silakan berkunjung ke jalan herbal, atau mungkin nikmati dulu secangkir teh herbal!

 

MORE

Sudah Minum Teh Herbal Hari Ini? Selamat Datang di Dunia Herbal Taiwan