Kembali ke konten utama
Wawancara Eksklusif Menlu Joseph Wu dengan Stasiun TV Australian Broadcasting Corporation
New Southbound Policy。Selama delapan tahun terakhir, komunitas internasional telah mengafirmasi langkah pemerintah Taiwan untuk menghindari konflik di Selat Taiwan. Para pemimpin internasional, termasuk Australia, telah berulang kali menekankan bahwa perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan sangat penting bagi keamanan dan kemakmuran global, serta menegaskan penentangan mereka terhadap perubahan status quo lintas selat secara sepihak.
Selama delapan tahun terakhir, komunitas internasional telah mengafirmasi langkah pemerintah Taiwan untuk menghindari konflik di Selat Taiwan. Para pemimpin internasional, termasuk Australia, telah berulang kali menekankan bahwa perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan sangat penting bagi keamanan dan kemakmuran global, serta menegaskan penentangan mereka terhadap perubahan status quo lintas selat secara sepihak.

Menteri Luar Negeri Joseph Wu menegaskan bahwa Taiwan menentukan pemimpin dan arah masa depannya melalui pemilihan umum yang adil dan terbuka setiap empat tahun sekali. Ini adalah makna sejati demokrasi, tetapi Tiongkok yang otoriter tidak bisa menerimanya.
 
Menlu Joseph Wu menyampaikan pernyataan tersebut dalam wawancara eksklusif yang dilakukan secara virtual pada tanggal 30 Januari dengan pembawa acara Australian Broadcasting Corporation, Sarah Ferguson.
 
Dalam wawancara ini Menlu Joseph Wu membahas makna signifikan pemilihan umum, situasi lintas selat, dan hubungan dengan Australia dalam segmen berjudul "Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu: Tiongkok tidak memiliki hak untuk mengancam Taiwan". Wawancara ini telah disiarkan serentak melalui TV, radio, dan platform online pada tanggal 30 Januari.
 
Menlu Joseph Wu menegaskan bahwa Tiongkok tidak pernah berkuasa atas Taiwan. Taiwan memiliki seorang presiden yang dipilih secara demokratis, parlemen, militer, mengeluarkan paspor dan visa, serta menjalankan yurisdiksi eksklusif atas wilayah kedaulatannya. Menlu Joseph Wu menambahkan bahwa presiden terpilih Lai Ching-te menyatakan akan mengikuti kebijakan yang moderat dan bertanggung jawab seperti Presiden Tsai, dan akan menjaga status quo di Selat Taiwan.
 
Selama delapan tahun terakhir, komunitas internasional telah mengafirmasi langkah pemerintah Taiwan untuk menghindari konflik di Selat Taiwan. Para pemimpin internasional, termasuk Australia, telah berulang kali menekankan bahwa perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan sangat penting bagi keamanan dan kemakmuran global, serta menegaskan penentangan mereka terhadap perubahan status quo lintas selat secara sepihak.
 
Mengenai kemungkinan Donald Trump kembali terpilih untuk menjabat sebagai presiden AS, Menlu Joseph Wu menjelaskan bahwa hubungan Taiwan-AS mencapai tingkat baru selama pemerintahan Trump, dan di atas fondasi tersebut, pemerintahan Biden terus meningkatkan kerja sama bilateral dengan Taiwan. Taipei yakin bahwa pemerintahan AS yang baru akan melanjutkan hubungan kuat dengan Taiwan.
 
Menlu Joseph Wu juga menyampaikan bahwa baik Taiwan maupun Australia menjunjung nilai-nilai kebebasan, demokrasi, hak asasi manusia, dan supremasi hukum. Ia berharap dapat melihat lebih banyak pejabat tinggi Australia berkunjung ke Taiwan di masa depan.
 
Australia memiliki peran penting dalam menghadapi ekspansi Tiongkok di Indo-Pasifik melalui partisipasinya dalam Kemitraan Keamanan Trilateral (AUKUS) dengan Inggris dan Amerika Serikat, serta Dialog Keamanan Kuadrilateral (QUAD) dengan Amerika Serikat, Jepang, dan India.