Pada tanggal 23 Maret 2024 Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengesahkan Undang-Undang Alokasi Konsolidasi Lanjutan 2024 (H.R. 2882), yang secara resmi mengalokasikan sumber daya keuangan untuk berbagai prakarsa dan langkah dukungan untuk Taiwan
 
Undang-undang tersebut akan membawa hubungan pertukaran antara Taiwan dan AS ke tingkat yang lebih tinggi. Beberapa alokasi penting dalam undang-undang tersebut antara lain USD 300 juta dalam bentuk bantuan militer tanpa tanpa syarat kepada Taiwan di bawah program Pembiayaan Militer Luar Negeri AS (FMF); lebih dari USD 26 juta untuk program kerja sama oleh Kementerian Pertahanan; dan setidaknya USD 4 juta untuk proyek-proyek di bawah Kerangka Kerja Sama dan Pelatihan Global (GCTF) Taiwan-AS.
 
Pemerintahan Biden sebelumnya telah menyertakan permintaan mandiri untuk bantuan militer Taiwan dalam Permintaan Anggaran Tahun Fiskal 2025. Perkembangan terbaru ini menunjukkan perhatian besar badan eksekutif dan legislatif AS dalam bidang peningkatan pertahanan Taiwan dan ekspansi partisipasi internasional, serta pemeliharaan stabilitas di Selat Taiwan dan Indo-Pasifik.
 
Mengacu pada kebijakan nasional yang berlaku saat ini, Kementerian Luar Negeri (Mofa Taiwan) menyatakan bahwa Taiwan akan terus melaksanakan reformasi militer, meningkatkan kemampuan pertahanan, dan bekerja sama erat dengan AS untuk memperdalam hubungan bilateral sambil memenuhi tanggung jawabnya sebagai pemangku kepentingan regional untuk menjamin perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Indo-Pasifik.