Kembali ke konten utama
Sertifikasi ICDF Bantu Petani Indonesia Masuki Pasar Kelas Atas
2019-07-23

Tim teknis Taiwan telah membantu Indonesia mengembangkan pertanian selama kurang lebih 42 tahun, dan Kementerian Pertanian RI serta para petani Indonesia telah memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap Taiwan.

Tim teknis Taiwan telah membantu Indonesia mengembangkan pertanian selama kurang lebih 42 tahun, dan Kementerian Pertanian RI serta para petani Indonesia telah memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap Taiwan. (Foto oleh CNA)

 

Supermarket-supermarket besar di Bandung, Indonesia menjual lebih dari 30 jenis buah-buahan dan sayur-sayuran bersertifikat ICDF. Hal ini merupakan hasil bantuan di bidang agribisnis dari tim teknis profesional Taiwan ICDF (International Cooperation and Development Fund) kepada petani lokal di Indonesia. Setelah memiliki sertifikat, produk-produk pertanian ini akan dapat memasuki pasar kelas atas di Jakarta dan membantu para petani meningkatkan penghasilan mereka.
 
Sejak awal tahun 2015, ICDF Taiwan dan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BPPP) Kementerian Pertanian Indonesia di Bandung telah bekerja sama mengerjakan proyek “Penguatan Agribisnis di Kawasan Bandung”. Proyek 5 tahun ini akan selesai pada akhir tahun 2019.
 
Pada tanggal 19 Juli 2019, pimpinan tim teknis Taiwan, Mo Guozhong, menunjukkan bahwa proyek penguatan agribisnis tersebut berfokus kepada pendidikan dan pelatihan, yaitu mengajari petani-petani untuk mengkultivasi (membiakkan) varietas unggul, meningkatkan teknik penanaman, menggunakan fasilitas penyimpanan modern untuk mengontrol jumlah barang, logistik (transportasi), dan manajemen keuangan. Proyek ini sudah berhasil mendidik 60 petugas penyuluh, 90 orang kader organisasi petani, 30 organisasi petani dan 1800 petani lokal. Program ini juga bermanfaat untuk melatih kemampuan bekerja secara mandiri serta bekerja dalam kelompok.
 
Mo Guozhong menyatakan bahwa greenhouse pintar yang memiliki teknologi pengendalian lingkungan, gudang pendingin (cool storage), tempat pengumpulan, serta perlengkapan-perlengkapan yang lain akan diserahkan sepenuhnya kepada BPPP Lembang pada bulan November nanti. Meskipun demikian, kerjasama pertanian antara Taiwan dan Indonesia tidak berakhir dengan berakhirnya proyek Bandung.
 
Mo Guozhong menjelaskan bahwa pihak Indonesia berharap Taiwan dapat memperpanjang proyek ini setahun lagi, dan melatih para petani untuk dapat menghubungkan struktur logistik rantai dingin (Cold Chain Logistic) dengan sistem akses pasar. Sementara itu, ICDF Taiwan dan BPPP Lembang juga telah mendirikan Lembang Agribusiness Incubation Center (Pusat Inkubasi Agribisnis Lembang) dan harapannya proyek serupa juga dapat ditiru dan diterapkan di daerah lain untuk membangun model usaha sukses.
 
Kalau dilihat dari pelaksanaan proyek Bandung, Mo Guozhong berpendapat bahwa target-target awal telah tercapai. Saat ini, varietas-varietas unggul paprika, ketimun, kentang kecil, tomat, labu , belustru, selada, kol dan lain-lain telah hadir di pasar.
 
Perkembangan ekonomi dan pasar konsumsi Indonesia berkembang dengan cepat, tapi tidak demikian halnya dengan pertanian. Mo Guozhong mengatakan bahwa produksi pertanian Indonesia belum bisa mengikuti kebutuhan konsumen dalam segi kualitas dan keamanan makanan. Tim teknis Taiwan memperkenalkan varietas-varietas dan teknik produksi Taiwan yang unggul serta membantu para petani mempelajari teknik kultivasi (pembibitan) di greenhouse dan praktek di lapangan, merangsang imajinasi petani serta mengembangkan cara produksi yang sesuai dengan lingkungan setempat.
 
Walaupun kebanyakan petani Indonesia masih belum dapat berinvestasi pada greenhouse modern ini, tapi peralatan seperti ini dapat membantu petani untuk mempelajari cara-cara mengontrol cahaya, suhu dan konsep-konsep lainnya. Selain itu, peralatan berteknologi tinggi ini juga dapat mendemonstrasikan keunggulan Taiwan dan mempopulerkan Taiwan.
 
Yeyep Dintan, juru bicara BPPP Lembang, mengatakan bahwa proyek Bandung telah membantu banyak petani. Sebagai contoh, para petani dulunya menjual produk pertaniannya secara langsung ke pasar atau kepada perusahaan perantara. Namun, melalui proyek Bandung, pendirian organisasi petani dan Lembang Agribusiness Incubation Center yang menampung produk pertanian, kini para petani mendapatkan jaminan harga yang lebih baik.
 
Produk-produk yang ditampung dan dipasarkan oleh Lembang Agribusiness Incubation Center, serta disertifikasi oleh ICDF Taiwan dan BPPP Lembang telah memasuki Carrefour, Borma dan empat jaringan supermarket di kawasan Bandung dan Karawang. Pada bulan Agustus akan mulai dipasarkan di Cirebon, sementara pemasaran di Jakarta masih dalam proses negosiasi.  
 
Mo Guozhong mengatakan bahwa dalam masa konseling yang diperpanjang satu tahun ini, ICDF melalui proyek “Pengumpulan di Tempat Asal Produksi, Pemasaran di Metropolitan” akan mendukung Lembang Agribusiness Incubation Center untuk mengembangkan logo merek yang baik, mengembangkan sistem pemasaran untuk kelas atas yang bersifat kontraktual, institusional¸ lewat internet dan e-commerce serta media lain yang dapat membuat merek ini menjadi populer dan meningkatkan nilai tambah sehingga bisa membangun kepercayaan dari pelanggan dan meningkatkan rasa hormat petani terhadap produk mereka.
 
Mo Guozhong juga menambahkan proyek agribisnis yang dulu dilaksanakan dibogor dan kawasan demonstrasi pertanian modern Karawang (Modern Agriculture Demo Farm) yang sedang digarap oleh Taiwan dengan Indonesia juga akan dimasukkan kedalam proyek pemasaran untuk memberikan informasi kepada penduduk Indonesia tentang kerja sama pertanian Taiwan dan Indonesia yang berorientasi kepada “keuntungan untuk pelangan dan petani Indonesia”
 
Tim teknis Taiwan telah membantu Indonesia mengembangkan pertanian selama kurang lebih 42 tahun. Kementerian Pertanian RI dan para petani Indonesia telah memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap Taiwan. Mereka selalu berharap tim teknis dapat memperkenalkan elemen-elemen Taiwan sehingga teknik dan peralatan mereka dapat terintegrasi dengan Taiwan. Hal ini juga sangat membantu bagi perusahaan pertanian Taiwan untuk berinvestasi di Indonesia.