Kembali ke konten utama
WHO Tegaskan Tidak Pernah Menyebut Taiwan Sebagai Negara dengan Kasus Penularan Lokal Virus Korona Wuhan
2020-02-13

Surat yang disampaikan oleh Formosa Club menyatakan bahwa wabah pneumonia yang disebabkan oleh virus korona Wuhan memiliki tingkat penularan sangat tinggi, dan tindakan WHO memasukkan Taiwan sebagai bagian dari Tiongkok adalah sebuah tindakan yang sama sekali tidak bermanfaat dalam upaya pencegahan wabah.

Surat yang disampaikan oleh Formosa Club menyatakan bahwa wabah pneumonia yang disebabkan oleh virus korona Wuhan memiliki tingkat penularan sangat tinggi, dan tindakan WHO memasukkan Taiwan sebagai bagian dari Tiongkok adalah sebuah tindakan yang sama sekali tidak bermanfaat dalam upaya pencegahan wabah. (Foto oleh CNA)

 

Juru bicara WHO, Tarik Jasarevic, membantah bahwa pada tanggal 9 Februari 2020 WHO pernah mengumumkan Taiwan dan enam negara lainnya sebagai negara dengan kasus penularan lokal virus korona Wuhan (local transmission). Ia menjelaskan WHO hanya memberikan keterangan bahwa di negara-negara tersebut telah terjadi kasus penularan yang bukan disebabkan oleh kontak jarak dekat.     
 
Wakil Kepala instansi pencegahan bencana Korea Selatan, Kim Gang-lip, pada tanggal 11 Februari yang lalu pernah mengadakan konferensi pers, dan mengumumkan bahwa Pemerintah Korea Selatan menyarankan agar masyarakat menghindari kawasan yang telah terinfeksi virus Korona Wuhan, yaitu Singapura, Jepang, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Taiwan untuk mencegah virus tersebut masuk ke wilayah Korea Selatan.       
Kim Gang-lip mengatakan bahwa negara-negara tersebut telah dinyatakan sebagai negara dengan kasus penularan lokal oleh WHO.      
 
Merespons pernyataan tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan (MOFA), Joanne Ou, mengatakan Taiwan menghormati langkah pencegahan epidemi yang dilakukan oleh Pemerintah Korea Selatan, tetapi pernyataan yang dikeluarkan oleh instansi pencegahan bencana di negara tersebut tidak sesuai dengan kenyataan. MOFA dan kantor perwakilan di Korea Selatan sangat menyesalkan pernyataan salah tersebut, dan akan meminta Pemerintah Korea Selatan untuk meralat.       
 
Pada tanggal 11 Februari WHO memberi nama COVID-19 untk virus korona Wuhan.