Kembali ke konten utama
Menlu Joseph Wu Kecam Keras Tindakan Tiongkok Campuri Proses Pemilu di Taiwan
New Southbound Policy。Tiongkok berniat menggunakan Taiwan untuk menguji pengaruh otoritarianismenya, dan jika berhasil merusak nilai-nilai kebebasan dan demokrasi di Taiwan, Tiongkok juga akan mencoba untuk melakukan hal serupa pada komunitas demokrasi global.
Tiongkok berniat menggunakan Taiwan untuk menguji pengaruh otoritarianismenya, dan jika berhasil merusak nilai-nilai kebebasan dan demokrasi di Taiwan, Tiongkok juga akan mencoba untuk melakukan hal serupa pada komunitas demokrasi global.

Menlu Joseph Wu menjelaskan Taiwan telah melaksanakan tujuh kali pemilihan umum secara demokratis dan menjalani tiga kali transfer kekuasaan secara damai. Setiap pemilihan umum yang dilaksanakan merupakan wujud dari kemajuan demokrasi, meskipun pada saat yang sama Taiwan juga harus mengahadapi ancaman militer dan tekanan ekonomi dari Tiongkok yang berusaha untuk mencampuri proses demokratis tersebut.
 
Tiongkok selalu memanfaatkan keterbukaan masyarakat Taiwan dengan menggunakan perang siber, disinformasi, dan metode perang hibrida lainnya untuk memanipulasi opini publik dan menciptakan kebingungan dalam masyarakat Taiwan.
  
Hal tersebut disampaikan oleh Menlu Joseph Wu dalam sebuah artikel berjudul "Pemilu Taiwan Segera Tiba: Apa Risikonya ?" yang diterbitkan atas undangan majalah Inggris The Economist. Artikel tersebut telah diterbitkan di situs The Economist pada tanggal 3 Januari 2024.
 
Menlu Joseph Wu juga menyoroti niat Tiongkok untuk merusak sistem demokrasi Taiwan, dan menyeru komunitas internasional untuk bersama-sama mempertahankan tatanan internasional berbasis aturan, dan waspada terhadap upaya Tiongkok yang ingin memanipulasi hasil pemilihan di negara-negara demokrasi.
  
Tiongkok berniat menggunakan Taiwan untuk menguji pengaruh otoritarianismenya, dan jika berhasil merusak nilai-nilai kebebasan dan demokrasi di Taiwan, Tiongkok juga akan mencoba untuk melakukan hal serupa pada komunitas demokrasi global. Pemilihan umum Taiwan yang akan berlangsung pada tanggal 13 Januari merupakan salah satu dari sekitar 40 pemilihan umum global yang akan dilaksanakan pada tahun 2024. Menlu Joseph Wu menyeru komunitas internasional untuk waspada dan mengantisipasi campur tangan Tiongkok dalam pemilihan umum di negara demokrasi.
  
"The New York Times" pada bulan Desember tahun lalu mengutip pejabat keamanan nasional Amerika Serikat yang menyatakan bahwa Tiongkok mungkin menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menyebarkan disinformasi guna memengaruhi pemilihan umum di negara-negara demokrasi. Menlu Joseph Wu menegaskan bahwa Taiwan berada di garis terdepan melawan ekspansi berbahaya Tiongkok, menjadi tempat uji coba bagi upaya Tiongkok untuk memperluas pengaruhnya di luar negeri.
  
Menlu Joseph Wu mengucapkan terima kasih kepada komunitas demokrasi yang telah bersuara tegas dalam forum internasional seperti pertemuan negara G7, Uni Eropa, serta pertemuan tingkat tinggi Amerika Serikat-Jepang-Korea Selatan, dan ia meminta komunitas internasional untuk dengan serius memperhatikan upaya Tiongkok yang ingin merusak demokrasi Taiwan melalui perang hibrida dan kekuatan pengaruh yang dimiliki.